JAKARTA | Jacindonews – Rencana Aksi Akbar Rakyat Bersatu yang diinisiasi oleh Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) digelar pada Senin (21/02/2022).
Haltersebut disampaikan oleh koordinator Aksi Jalih Pitoeng usai menyerahkan Surat Pemberitahuan Aksi ke Mapolda Metro Jaya, Jum’at 18 Februari 2022.
“Alhamdulillah, tadi kami sudah serahkan Surat Pemberitahuan Aksi kepada pihak Kepolisian khususnya Sat Intelkam Polda Metro Jaya dan sudah diterima dengan baik” ungkap Jalih Pitoeng sore tadi, Jum’at (18/02/2022).
“Kewajiban kami menyampaikan Pemberitahuan sesuai dengan UU No. 9 tahun 1999 kepada pihak Kepolisian” sambung Jalih Pitoeng.
Menurut Jalih Pitoeng, pihak Kepolisian tidak bisa menolak karena Penyampaian pendapat dimuka umum merupakan amanat undang-undang bahkan dilindungi oleh UUD 1945.
“Ini kan hak Konstitusional warga negara yang dilindungi oleh undang-undang. Bahkan UUD 1945” papar Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Namun karena masih dimasa pandemi, maka mohon para peserta aksi untuk tetap mematuhi protokol kesehatan tentunya” pungkas Jalih Pitoeng.
Berikut Keterangan Pers :
ALIANSI SELAMATKAN INDONESIA
KETERANGAN PERS
Terkait AKSI 212 di DPR MPR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraqatuh,
Salam Sejahtera, Salam Sehat dan Salam Perjuangan…!!!
Kita ketahui bersama bahwa peran Pers merupakan sebuah predikat dan profesi yang sangat mulia dan signifikan dalam perannya menyampaikan berbagai informasi yang baik dan benar serta berimbang.
Sebagai mitra pemerintah sekaligus sebagai kontrol sosial dimasyarakat, maka Pers, Media dan kaum jurnalis memiliki tugas pokok yang sangat berpengaruh dan mulia.
Sebut saja Revolusi Facebook yang sukses di Tunisia beberapa tahun lalu. Sukses karena didukung oleh peran media. Termasuk media sosial yang ada.
Dan kita semua menyadari bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu penjajahan dan penindasan serta kezholiman dan ketidakadilan harus dihentikan. Karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan keadilan.
Hancurnya sebuah bangsa tidak harus disebabkan oleh sebuah peperangan. Akan tetapi negara bisa hancur dan rakyat menderita disebakan oleh ketidak adilan, kezholiman serta kesewenang-wenangan dan keserakahan penguasa.
Ketidak Adilan, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan salah satu andil terbesar hancurnya sebuah negara. Yang disebabkan oleh Nafsu Serakah atas nama Kekuasaan.
Penegakan hukum yang Un Equal, tebang pilih sebagaimana yang dialami oleh Imam Besar Habib Rizieq Syihab dan para ulama serta aktivis lainnya saat ini merupakan potret bangsa kita yang sangat memilukan.
Padahal sejarah telah menulis dengan tinta emas bahwa kemerdekaan bangsa ini dikobarkan dengan teriakan Takbir para ulama, santri dan para pahlawan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu kami dari Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) bersama rakyat dan umat bersatu melawan berbagai bentuk ketidak adilan dan kezholiman, pada hari Senin (21 Februari 2022) akan melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR MPR RI guna menyuarakan kebenaran atas nama Rakyat Indonesia yang masih peduli dan mencintai bangsa ini.
Adapun tuntutan pada aksi kali ini adalah sebagai berikut;
- Meluruskan Arah Perjuangan Bangsa yaitu menegakan keadilan demi terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan.
- Menolak Kolonialisme dan Kapitalisme Gaya Baru.
- Menolak segala bentuk Komunisme Gaya Baru.
Karena kesemua itu melahirkan koloni dan oligarki yang menyimpang jauh dari cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang luhur dan Mulia serta bertentangan dengan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang Asli (18 Agustus 1945).
KKN dan penyalah gunaan wewenang jabatan dan kekuasaan merupakan dampak dari suburnya Kolonialisme dan Kapitalisme Gaya Baru yang merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu, kami juga menolak UU IKN tentang Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara yang baru. Karena menurut pendapat kami, pemindahan ibukota yang akan memakan biaya ribuan triliun tersebut belum tepat dilakukan saat ini.
Mengingat beban hutang negara yang sangat tinggi dengan mencapai ribuan triliun rupiah. Apalagi ditengah pandemi yang belum usai serta ekonomi yang terpuruk serta meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan.
Potensi perpecahan dan ancaman disintegrasi bangsa juga merupakan buah hasil dari berkembangnya ideologi menyimpang yaitu Komunisme Gaya Baru yang menggunakan politik pecah belah sesama anak bangsa yang nyaris merobek bingkai Kebhinekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu kami Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) meminta kepada DPR, DPD dan MPR RI untuk mendesak KPK agar segera mengusut tuntas berbagai dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme.
Demikian Keterangan Pers ini kami sampaikan agar dapat diketahui dan difahami serta disebar luaskan sesuai tugas pokok fungsi para sahabat jurnalis selaku pengemban amanat UU PERS No. 40 tahun 1999 sebagai fungsi kontrol sosial.
Atas perhatian, kepedulian serta kesediaan para sahabat jurnalis kami sampaikan terimaksih.
Jakarta, Jum’at 21 Februari 2022
Wass,
#BJP_Bang Jalih Pitoeng
Koordinator Aksi