Babel | Jacindonews.com – Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Fajar Hernawan membuka secara resmi kegiatan Pelayaran Lingkaran Nusantara (Pelantara) ke-10 tahun 2021 merupakan program TNI AL melalui Aspotmar Kasal.
Sebanyak 39 anggota Pramuka Saka Bahari Prov. Kep. Bangka Belitung mengikuti program yang digelar di Mako Lanal Babel Jl.Tanjung gudang Kec.Belinyu Kab.Bangka dengan tetap menerapkan prokes. (Selasa, 26 Oktober 2021)
Pada upacara pembukaan Danlanal Babel membacakan amanat Kadispotmar TNI AL Brigjend TNI Mar.Markos,S.E antara lain Dispotmaral menyelenggarakan kegiatan Pelantara-10 TA 2021 merupakan sebagian tugas TNI AL dalam melaksanakan tugas matra laut di bidang pemberdayaan wilayah, pertahanan laut, yakni pola pembinaan dan pengembangan generasi muda saka bahari yang berkarakter maritim.
Pelantara adalah Program kegiatan TNI AL dalam rangka pembinaan generasi penerus bangsa. Anggota Saka Bahari melalui Dispotmaral berupa kegiatan perkemahan dan pelayaran menggunakan Kapal Perang TNI AL dengan menyinggahi pulau-pulau terdepan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan melaksanakan perkemahan peisisir di tepi pantai.
Selesai upacara pembukaan dilaksanakan pembekalan di Balai Prajurit RE.Martadinata. Danlanal Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Fajar Hernawan memberikan pembekalan mengatakan Kegiatan Pelantara sangat perlu dilaksanakan di wilayah Bangka Belitung, hal tersebut sebagai wujud nyata TNI AL khususnya Lanal Babel dalam pembinaan Saka Bahari di Prov.Kep.Babel. Dimana sebagai upaya menumbuh kembangkan rasa cinta tanah air kepada generasi muda bahari. Hal ini dikarenakan Bangka Belitung adalah Provinsi Kepulauan dengan luas wilayah perairan 65.302.00 Km² jauh lebih luas dari daratan yang hanya 16.423,23 Km².
Selain itu Provinsi Kep. Bangka Belitung juga memiliki wilayah perairan yang merupakan ALKI 1 yang berada pada Selat Gaspar (Antara Pulau Bangka dan Belitung) dan Selat Karimata (antara Pulau Belitung dan Kalimantan).
“Dengan adanya program Pelantara ini diharapkan menimbulkan rasa cinta pada maritim, apalagi Kekayaan Laut Bumi Bangka Belitung memiliki anugerah kekayaan alam yang perlu dikelola dengan benar dan meminimalisir dampak kerusakan lingkungan dimasa mendatang.” ucap Fajar. (LI)