JAKARTA, Jacindonews – Kajian Syiroh Nabawiyah merupakan kajian rutin yang diselenggarakan pada setiap hari rabu di masjid Baiturahman Jl. Dr. Saharjo Jakarta Selatan.
Namun agak menarik karena kajian kali ini dihadiri oleh aktivis betawi Jalih Pitoeng yang pada seri-seri sebelumnya belum sempat hadir.
Ustadz Namrudin selaku pemandu acara mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa berjumpa dengan kembali dengan Aktivis kritis tersebut.
“Alhamdulillah, hari ini kita kedatangan tokoh perjuangan Bang Jalih Pitoeng” ungkap Namrudin, Rabu, (09/03/2022).
“Mudah-mudahan minggu-minggu selanjutnya Bang Jalih bisa mengajak aktivis dan emak-emak yang lainnya” lanjut Namrudin seraya membuka acara kajian.
Tak jauh berbeda dengan Namrudin, pembimbing atau guru dalam kajian tersebut yaitu Ustadz Asep Syarifudin yang datang dari Bandung juga menyampaikan kebahagiaannya.
Bahkan disela-sela kajian hadits tentang perjuangan Rasulallah menghadapi kaum musyrikin, Ketua Umum Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API JABAR) menyampaikan apresiasinya.
“Contoh nih Bang Jalih Pitoeng. Beliau sampai masuk penjara dalam berjuang. Tapi sampai saat ini masih istiqomah dalam perjuangan” ungkap Asep Syarifudin.
“Dan besok tanggal 11 Maret mau aksi di Istana. Mari kita dukung” ajak Asep Syarifudin.
Asep Syarifudin juga menceritakan dalam kajiannya bahwa Rasulallah mengalami tekanan, cobaan, dan rintangan dalam mempertahankan dakwahnya.
“Dalam sebuah hadits, Rasulallah mengatakan ‘seandainya matahari ditangan kananku, dan bulan ditangan kiriku, aku tidak akan melepaskan dan meninggalkan agama dan keyakinanku’ kepada kaum yang senantiasa menolak dan menghalangi dakwah rasul dengan berbagai macam cara” jelas Asep Syarifudin seraya mengutif hadist.
“Hampir sama persis seperti yang umat islam alami saat ini” imbuhnya.
“Jadi, marilah ini semua kita jadi ibroh. Sebuah pelajaran dalam perjuangan” pinta Asep Syarifudin.
Sementara Jalih Pitoeng yang lama tak bertemu dan baru kali ini bisa hadir dalam kajian tersebut berharap agar kedepan semakin banyak yang bisa hadir.
“Ini pengajian yang sangat bagus. Semoga kedepan rekan-rekan aktivis, mujahid dan mujahidah bisa lebih banyak lagi yang bisa hadir” kata Jalih Pitoeng.
“Agar bisa lebih memahami arti perjuangan. Terutama perjuangan dalam membela kebenaran dan keadilan, membela agama, ulama, bangsa dan negara” sambung Jalih Pitoeng.
“Perlunya istiqomah atau konsisten terhadap konsep perjuangan kita. Agar kita tidak pernah merasa lelah, takut apalagi putus asa” harap Jalih Pitoeng.
“Karena semua itu kita lakukan dengan tulus, ikhlas dan semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT. Pokoknya yang harus ikhlas. Kalo tidak pasti kecewa. Apalagi sampai dipenjara” pungkas Jalih Pitoeng. (LI)