JAKARTA, Jacindonews – Kekecewaan dan kemarahan rakyat yang direfleksikan dengan turunnya kembali mahasiswa unjuk rasa akhir-akhir inj menjadi sebuah perhatian dan keperihatinan.
Ketua presidium Aliansi Selamatkan Indonesia, Jalih Pitoeng menyampaika rasa keperihatinan dan harapannya agar Jokowi mau bebesar hati mengundurkan diri sebagai presiden Republik Indonesia demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indinesia.
“Kita meminta kepada Presiden Republik Indonesia agar berbesar hati untuk mengundurkan diri demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” pinta Jalih Pitoeng saat diminta pendapat politiknya menyikapi kondisi politik akhir-akhir ini, Rabu (06/04/2022).
“Kita tidak ingin presiden yang kita hormati bernasib tragis seperti yang dialami oleh presiden Libiya Muamar Qadafi” imbuh Jalih Pitoeng penuh harap.
Jalih Pitoeng juga mengingatkan kita semua bahwa tidak ada sejarah yang mencatat bahwa penguasa mampu melawan kekuatan rakyat yang bersatu.
“Dan perlu diingat bahwa sejarah mencatat bahwa tidak ada penguasa yang mampu melawan kekuatan rakyat. Sejak zaman Namrud hingga Fir’aun bahkan keruntuhan Rezim Soeharto, serta beberapa catatan tentang revolusi belakangan ini.” kenang Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Termasuk Revolusi Facebook di Tunisia adalah bentuk perlawanan rakyat. Sehingga menjadi tanda tanya besar ketika pemilik facebook diundang ke istana yang kemudian lahir istilah buzzer di era pemerintahan Jokowi” sambung Jalih Pitoeng.
“Artinya bahwa tidak ada yang mampu melawan kekuatan Rakyat. Karena selain syarat berdirinya sebuah negara, rakyat juga lah sesungguhnya pemilik kedaulatan dalam berbangsa dan bernegara” pungkas Jalih Pitoeng. (LI).