JAKARTA | Jacindonews – Ketua Umum FORMASI (Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) Jalih Pitoeng Apresiasi Fuji Sorono sebagai salah satu ASN provinsi DKI Jakarta yang telah aktif dan berani dalam mengungkap dugaan korupsi di dinas kebudayaan DKI Jakarta.
Hal tersebut terungkap saat Jalih Pitoeng mendampinginya ke gedung KPK, Kamis (15/05/2025).
Dihadapan awak media, aktivis kelahiran tanah Betawi tersebut menyampaikan rasa bangganya terhadap Fuji Surono yang telah bersama-sama mengungkap kasus dugaan korupsi ratusan miliar di dinas kebudayaan DKI Jakarta.
“Kami FORMASI sangat mengapresiasi langkah berani yang telah diambil oleh pak Fuji,” ungkap Jalih Pitoeng, Kamis (15/05/2025).
“Pak Fuji adalah seorang ASN yang menjabat sebagai kepala seksi pembinaan di Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara” Jalih Pitoeng menjelaskan.
“Beliau adalah salah satu orang yang paling berjasa yang selama ini bersama kami didalam upaya pengungkapan kasus dugaan korupsi di dinas kebudayaan DKI Jakarta” tambah Jalih Pitoeng menegaskan.
Menurut Jalih Pitoeng, dengan terungkapnya kasus dugaan korupsi di dinas kebudayaan tersebut, dirinya berharap agar langkah-langkah berani dan sangat inspiratif tersebut dapat ditularkan kepada seluruh ASN yang di Indonesia.
“Semoga langkah berani yang dilakukan oleh pak Fuji ini bisa memberi inspirasi bagi para ASN atau pegawai negeri di seluruh tanah air” ungkap Jalih Pitoeng.
“Semoga bagi para bapak-bapak dan ibu-ibu ASN dimanapun berada, yang masih mencintai bangsa ini, yang memiliki dedikasi dan integritas terhadap pembangunan bangsa, untuk jujur dan berani menyuarakan kebenaran terkait adanya indikasi-indikasi, sinyalemen dan dugaan korupsi agar berani buka suara dan melaporkannya” kata Jalih Pitoeng.
Selain itu, Jalih Pitoeng juga meminta kepada para Jawara, para seniman dan para pegiat seni budaya Betawi, untuk mengawal kasus dugaan korupsi yang akan memasuki masa persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
“Kepada saudara-saudaraku, para jawara Betawi, para seniman dan para pegiat seni budaya Betawi, dalam kesempatan yang singkat ini, dengan kerendahan hati saya mengajak untuk mari kita bersama-sama mengawal kasus ini yang akan memasuki masa persidangan di pengadilan negeri Jakarta Selatan,” pinta Jalih Pitoeng penuh harap.
Disamping itu, salah satu relawan militan Prabowo yang dikenal sangat kritis dan sempat jadi korban kekuasaan Jokowi ini juga mengharapkan dukungan dari awak media dan para netizen.
“Kepada kawan-kawan media dan masyarakat serta netizen khususnya, saya ucapkan terimakasih atas perhatian dan dukungannya” ungkap Jalih Pitoeng.
“Karena peran serta dan dukungan anda dalam membantu perjuangan kami FORMASI sehingga semua ini bisa terungkap” sambung Jalih Pitoeng.
“Saya jadi teringat dengan istilah baru yaitu ‘No Viral No Justice’ seperti contoh beberapa kasus besar seperti kasus Sambo, kasus Vina di Bandung, semua merupakan hasil dukungan awak media dan masyarakat serta netizen yang sangat kritis dan responsif sekaligus mengawasinya secara progresif” kenang Jalih Pitoeng.
Dalam kesempatan tersebut, Jalih Pitoeng juga menyampaikan terimakasih kepada beberapa pejabat dari Kabupaten Agam yang dijumpainya di KPK.
“Alhamdulillah, ternyata kami tidak sendirian dalam perjuangan ini” kata Jalih Pitoeng.
“Kami mendapat dukungan yang tak pernah kami duga-duga” imbuhnya.
“Oleh karena itu kami ucapkan terimakasih kepada pak Zon, pak Hafiz dan Oyong yang telah mendukung kami karena senafas dalam perjuangan melawan korupsi” lanjut Jalih Pitoeng memaparkan.
“Beliau jauh-jauh terbang ke Jakarta untuk memenuhi undangan KPK demi mendukung program pemerintah dalam pemberantasan korupsi” lanjut Jalih Pitoeng menegaskan.
Senada dengan Jalih Pitoeng, Hafiz selaku salah satu anggota tim pendamping Pemda Agam yang hadir bersama dengan kepala Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Agam dan Biro Hukum Setda Agam mengutarakan tentang keseriusan nya dalam membantu pemerintah dalam hal ini presiden Prabowo Subianto yang telah berkomitmen untuk memberantas korupsi.
“Kami datang ke sini dalam rangka memenuhi undangan KPK dalam Rapat Koordinasi guna pemberantasan dan pencegahan korupsi,” ungkap Hafiz.
“Qodarullah, kami juga dipertemukan dengan tokoh pejuang rakyat Betawi bang Jalih Pitoeng,” lanjutnya.
“Selama ini kami hanya melihat di medsos saja” imbuhnya.
“Sekarang kami bisa bertatap muka langsung bahkan dalam garis perjuangan yang sama” ungkapnya bahagia.
Hafiz juga menuturkan bahwa apa yang disampaikan oleh Jalih Pitoeng saat memberi keterangan pers digedung KPK, adalah bahwa untuk memberantas korupsi harus secara bersama-sama.
“Korupsi ini kan kejahatan yang sangat luar biasa,” kata Hafiz.
“Oleh karena itu, benar apa yang disampaikan oleh bang Pitoeng tadi, bahwa kita semua harus secara bersama-sama dalam melakukan pemberantasan dan pencegahan korupsi” pungkasnya penuh harap. (Ril).