JAKARTA | Jacindonews – Pasca Jakarta tidak lagi sebagai Ibu kota Negara, Kaum Betawi sebagai Masyarakat inti Jakarta serta pemegang hak moral terhadap tanah Jakarta terus berbenah dalam segala lini, termasuk dalam lini sosial politik dan budaya.
Kongres Kaum Betawi yang akan digelar pada 9-10 Juni 2023 esok merupakan wujud rekonsktruksi semangat sosial politik dan budaya kaum Betawi, Isue pindahnya Ibukota hanya bagian kecil dari isue-isue strategis lainnya.
Mantan senator priode 2014-2019, Azis Khafia mengatakan bahwa kaum Betawi harus bangkit. Kalo Perlu Betawi Merdeka.
“Kini saat nya kaum Betawi untuk bangkit. Kalo perlu Betawi Merdeka!,” ungkap Azis, Senin (05/06/2023).
“Agar Pemerintah pusat dan Daerah melek dan sadar bahwa mereka sudah banyak berhutang pada kaum Betawi,” lanjut Bang Azis sapaan Doktor Azis Khafia.
“Ini menjadi momentum untuk mengingatkan kepada semua pihak bahwa selama puluhan tahun tanah Betawi dieksploitasi atas nama pembangunan atas nama Ibukota Negara yang pada gilirannya Kaum Betawi yang terlatih dalam perbedaan, terlatih dalam berdemokrasi, terlatih didalam toleransi,” lanjut Azis.
“Sehingga dengan mudah dan berpuluh-puluh tahun Jakarta seolah kota milik semua dan menafikan pemegang sah Jakarta yakni Kaum Betawi, ” terang Azis.
Ditemui saat berdiskusi bersama Bang Jalih Pitoeng usai rapat Steering Comitee pemantapan kongres di Balaikota, salah satu anggota panitia pengarah ini mengatakan kaum Betawi harus bangkit.
“Betawi sebagai sebuah entitas seolah dianggap artifisial saja. Untuk itulah Kongres ini menjadi momentum untuk menyuarakan Betawi Merdeka!. Merdeka dalam menata kotanya, kembalikan hak-hak sosial politik Kaum Betawi dengan memasukan nilai-nilai kearifan sosial politik dalam sistem Pemerintahan, dalam konstitusi; Undang-Undang, Peraturan Daerah dan lain sebagainya,” pungkas Azis Khafia. (MJ).
