JAKARTA | JacindoNews.com – Setelah menahan kesabarannya dan mengkonsultasikan kepada beberapa tokoh Betawi, ketua umum FORMASI Jalih Pitoeng akhirnya mengambil langkah tegas secara yuridis atas fitnah dan berita bohong yang dilontarkan oleh seseorang terhadap dirinya.
Ketua umum Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (FORMASI) tersebut berencana melaporkan saudara Muhidin Mukhtar alias MM ke Mapolda Metro Jaya atas dugaan penyebaran berita bohong dan fitnah keji terhadap aktivis pegiat anti korupsi Jalih Pitoeng.
“Saya sering mengatakan bahwa saya tidak pernah bercanda dalam hal yang serius,” ungkap Jalih Pitoeng usai membuat laporan di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/07/2025).
“Orang boleh kritik apa saja terhadap diri saya. Karena saya juga pengkritik,” imbuhnya.
“Tapi bukan untuk menebar fitnah dan HOAKS,” sambungnya menegaskan.
“Jadi, karena dia yang menyebar berita bohong dan fitnah keji, maka dia pula yang harus membuktikannya!,” pinta Jalih Pitoeng tegas.
Ditanya apa yang dilaporkan, Jalih Pitoeng menjawab dengan bijaksana.
“Semua masih dalam proses, nanti kita tunggu perkembangan selanjutnya,” jawab Jalih Pitoeng.
“Karena saya bukan typical orang seperti MM yang sering memposting percakapan WA nya dengan pejabat sebagaimana sering kita temukan di beberapa group WA anak Betawi,” Jalih Pitoeng memaparkan.
Terkait dengan Voice Note yang beredar dibeberapa group WA, dimana saudara MM mengatakan bahwa menurutnya Kadis Kebudayaan DKI Jakarta yang baru Miftahullah Tamary “Jalih Pitoeng cuman Casing doang” Jalih Pitoeng juga meminta agar kadis kebudayaan buka suara.
“Saya juga meminta agar kepala dinas kebudayaan Bang Miftah untuk buka suara,” pinta Jalih Pitoeng menegaskan.
“Jika pak Kadis tidak mengklarifikasi, bisa saya duga menjadi bagian yang menebar fitnah guna mendowngrade perjuangan kami dalam melawan korupsi di dinas kebudayaan DKI,” kata Jalih Pitoeng mengingatkan.
Ditanya adakah keterkaitan Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata serta Dinas Parekraf, Jalih Pitoeng menjawab rinci.
“Soal kebudayaan itu kan yang paling bertanggung jawab gubernur sebagai pemimpin tertinggi di DKI Jakarta,” jawab Jalih Pitoeng.
“Kemudian ada deputi gubernur bidang kebudayaan dan pariwisata, dinas kebudayaan serta dinas parekraf,” lanjutnya.
“Termasuk, kita juga FORMASI akan menanyakan kepada Kapolda, bagaimana perkembangan kasus pemeriksaan kadis Parekraf Andika Permata,” tanya Jalih Pitoeng.
Selain itu, Jalih Pitoeng juga berencana akan melakukan somasi terhadap beberapa media yang turut serta memberitakan tanpa dasar dan bukti yang akurat.
“Kepada beberapa media yang diduga turut serta memberitakan tentang Isyu dan fitnah yang tidak memiliki dasar yang akurat dari mana sumbernya, sebagai warga negara yang taat hukum dan aturan serta perundang-undangan, kita juga akan melakukan somasi pada mereka,” tegas Jalih Pitoeng.
“Jangan karena merasa dekat dengan koruptor Iwan Henry Wardhana, lalu kita yang sedang berjuang untuk membela saudara kita para pelaku seni budaya Betawi sekaligus membantu program pak Prabowo dalam pemberantasan korupsi, maka kita dimusuhi oleh para Komprador pemuja koruptor,” Jalih Pitoeng mengingatkan dengan tegas.
Jalih Pitoeng juga mengingatkan kepada masyarakat khususnya para pegiat seni budaya Betawi yang terzolimi untuk hadir dalam mengawal persidangan kasus korupsi dinas kebudayaan di Pengadilan TIPIKOR Jakarta Pusat.
“Besok adalah sidang lanjutan terdakwa Iwan Henry Wardhana dkk di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat,” kata Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Untuk itu, bagi para pegiat seni budaya Betawi dan aktivis Anti Korupsi, mari kita kawal kasus korupsi ini agar majelis hakim bisa memvonis mati terhadap pelaku korupsi yang sudah mendzolimi ribuan para pegiat seni budaya Betawi,” pinta Jalih Pitoeng.
Menyikapi laporan polisi yang dilakukan oleh Jalih Pitoeng, ketua Gerakan Cinta Prabowo pun mengecam keras atas tuduhan terhadap Jalih Pitoeng.
“Itu gila yang berani nuduh dan fitnah bang Pitoeng,” kata Haji Iwan Kurniawan saat dihubungi Jacindonews.com, Senin (14/07/2025).
“Saya tiga bulan lebih bersama bang Jalih Pitoeng saat kami ditahan di Polda 2019 lalu,” sambung Iwan.
“Jadi saya tahu persis pribadi dan karakternya yang keras, gigih dan konsisten dalam perjuangan rakyat,” kenang Iwan.
Sementara salah satu eks Tahanan dan Narapidana Politik yang selalu bersama di penjara buatan Belanda kota Tangerang, Okto Siswanto marah besar atas tuduhan dan fitnah terhadap sahabat juang nya Jalih Pitoeng.
“Orang keliru besar jika menuduh seperti itu terhadap bang Jalih Pitoeng,” kata Okto Siswanto.
“Karena saya tahu persis dan faham betul tabiat, sikap tegas dan familiar bang Jalih Pitoeng,” lanjut Okto.
“Kami berjuang untuk keadilan dan belasan orang ditangkap dan dipenjara pada 2019 lalu. Bukan cemen kaleng,” sambung Okto marah.
“Saya atas nama eks Tapol Napol mengutuk keras tuduhan orang yang tidak bertanggung jawab,” tegas Okto.
“Jangan nodai perjuangan kami untuk membela rakyat dan memerangi Korupsi,” pungkas Okto menegaskan.(JN)
