JAKARTA | Jacindonews – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas buat ramai jagad media tentang statmennya mengenai azan.
Salah satu ahli telematika Roy Suryo melaporkan dirinya ke Polda Metro Jaya, Kamis (24/02/2022).
Namun berdasarkan keterangan Roy Suryo didampingi oleh Pitra Romadoni, SH., MH dihadapan media usai melaporkan hal tersebut mengatakan bahwa dirinya belum mampu memenuhi keinginan masyarakat khususnya umat islam.
“Kami sudah melaporkan seseorang atas statmennya dalam sebuah wawancara diberbagai media” ungkap Roy Suryo, Kamis (24/02/2022).
“Namun menurut pihak pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya berdasarkan konsultasi tadi, menyarankan agar hal tersebut dilakukan dimana kejadian tersebut terjadi yaitu tentang Locus Delicti” sambung Roy Suryo.
Roy juga menyampaikan permohonan maaf kepada umat islam karena belum mampu memenuhi keinginan masyarakat.
“Kami mohon maaf karena kepada masyarakat khususnya umat islam karena hari ini belum bisa mendapatkan tanda terima pelaporan. Namun kami tidak berhenti sampai disini” ungkap Roy Suryo.
“Bukan tidak ya. Tapi belum,” imbuh Roy menegaskan.
“Disamping locus delicti nya di Pekan Baru, pihak kepolisian juga berpendapat bahwa hal tersebut belum memenuhi unsur pidana” jelas Roy Suryo.
“Namun kami tetap berusaha untuk berkonsultasi kepada para pakar hukum mengenai hal ini, ” pungkasnya.
Sementara Jalih Pitoeng yang sempat mendampingi Roy Suryo, mengatakan bahwa sebaiknya umat islam mendukung apa yang telah dilakukan Roy Suryo.
“Alhamdulillah kita bersyukur bahwa masih ada anak bangsa yang masih peduli terhadap agamanya, beliau sosok seorang ahli telematika dan didampingi seorang pengacara muda Pitra Romadoni dalam rangka mencari keadilan” ungkap Jalih Pitoeng.
Jalih Pitoeng juga berharap agar umat islam diseluruh Indonesia berdo’a agar pihak kepolisian digerakan hatinya untuk memproses kasus ini.
“Kepada seluruh umat islam, alim ulama, mujahid dan mujahidah untuk berdo’a semoga pihak kepolisian digerakan hatinya untuk segera memproses kasus ini dengan menjunjung tinggi equalitas,” pungkas Jalih Pitoeng. (JP).