JAKARTA | JacindoNews – Jumat (07/10/2022). Pasca perhelatan Silaturahim Politik antara Anies R. Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang diselenggarakan pada hari Jumat 7/10/2022 dikantor Pusat DPP Partai Demokrat Jln. Proklamasi Jakarta Pusat, semakin memperkuat ukhuwah diantara Partai Demokrat bersama fungsionaris dan kadernya dengan calon presiden terpopuler saat ini Anies R. Baswedan, setelah deklarasi yang dilakukan oleh Surya Paloh dengan Nasdemnya beberapa waktu yang lalu.
Sepertinya konstalasi politik akan semakin menarik dan berkembang pasca kunjungan silaturahim Anies ke DPP Partai Demokrat yang diterima secara langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, hingga beberapa kader Demokrat menyuarakan yel-yel Anies-AHY 2024.
Dan terkait situasi politik Indonesia dalam sudut pandang nasional, kondisi negara saat ini pun tak luput dari sudah menjauhnya para anak bangsa, rakyat dan khususnya para pemimpin bangsa ini, dari pakem-pakem pituah leluhur bangsa ini yang telah dinafikan atau tidak diperhatikan, bangsa ini seakan dijauhkan dari jatidirinya oleh para elit dan pemimpinnya sendiri hanya demi ambisi kekuasaan pribadi dan atau kelompoknya, rakyat pribumi yang seharusnya menjadi pemegang hak prerogatif tentang kedaulatan bangsa dan negara seakan menjadi penumpang gelap dinegara besar dan kaya ini, para penguasa seakan lupa terhadap prinsip dasar yang menjadi faktor utama berdirinya sebuah negara yaitu : Rakyat, Wilayah dan Pemerintahan sebagaimana Teori Klasik Plato dan hasil Montevideo Convension 1993 pasal 1.
Yang menjadi perhatian saat ini justru Partai Demokrat yang mampu memposisikan dirinya dengan baik dan smooth tanpa harus menimbulkan kontradiksi yang tajam dengan kekuasaan walaupun beberapa polemik pernah terjadi, disini terlihat sebuah kedewasaan para kader dan fungsionaris Partai Demokrat dalam menyikapi kondisi politik yang terjadi.
Terkait dengan situasi dan kondisi politik, jelang tahun politik yang akan datang, salah satu pemerhati sosial politik Andy Kodrat yang juga ketua dari kelompok muda Poros Alternatif memberikan pandangan bahwa bangsa ini harus keluar terlebih dahulu dari kondisi yang ada dan mencoba untuk berpikir jernih didasari oleh nilai-nilai falsafah dan keimanan serta nasionalisme apabila kita ingin bangsa dan negara ini bisa survive dan terus tegak berdiri, Andy mengharapkan rakyat Indonesia selalu berpegang kepada prinsip ideologi, nasionalisme dan keimanan apapun agamanya serta menjauhkan diri dari polemik yang ditimbulkan oleh berita hoax dari freming propaganda politik yang dilakukan oleh para pendukung, panduannya adalah fakta realita, prestasi serta konsep strategi pola pikir dan historikal personel atau sejarah keluarga dari figur calon pemimpin (Bibit, Bebet, Bobot) ataupun kelompok dan partai, disinilah faktor kecerdasan rakyat Indonesia diharapkan mampu berperan maksimal untuk memahami hukum, konstitusi, hingga sejarah dan sebagainya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tegas Andy Kodrat saat ditemui awak media pada perhelatan Silaturahim Anies-AHY di DPP Partai Demokrat Jln. Proklamasi Menteng Jakarta Pusat (Jum’at, 7/10/22).
Lebih lanjut Andy Kodrat sebagai penggagas dan ketua dari Poros Alternatif dibawah pembinaan tokoh militer nasional Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin ini berharap sudah saatnya rakyat Indonesia berpikir secara cerdas, konstruktif konstitusional sehingga rakyat tidak lagi hanya menjadi Objek Penderita dari para pemain hingga elit politik maupun pejabat atau penguasa semata.
Kemudian Andy yang juga sebagai Fungsionaris dan Wakil Ketua I DPD AMPD DKI Jakarta, organ sayap dari Partai Demokrat, menambahkan bahwa sebagai kader dan fungsionaris Orsyap Partai Demokrat akan mendorong AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) selaku Ketua Umum Partai Demokrat untuk dicalonkan sebagai pendamping Anies R. Baswedan dalam pilpres 2024 yang akan datang.
Lantas apa dasarnya terkait rencana dan usulan tersebut saat ditanya awak media, Andy menegaskan bahwa beberapa alasan dasar AMPD DPD DKI Jakarta mengusulkan hal tersebut adalah, AHY sebagai ketua umum Partai Demokrat Wajib sifatnya untuk kita dorong inilah sikap militan sebagai anggota Orsyap Partai, walaupun ini baru wacana dan usulan personal belum menjadi sebuah keputusan Orsyap atau Partai, selain itu AHY juga sebagai sosok figur muda nasional yang cerdas, nasionalis, agamis dan yang terpenting tidak tersandera oleh dosa masalalu serta sebagai mantan perwira muda Andy meyakini AHY masih kuat jiwa Sapta Marga nya, akan berbeda apabila AHY sebagai mantan perwira senior tentunya, yang sudah lebih banyak berinteraksi dalam hal politis baik dalam karier atau kehidupan sosialnya, artinya dalam hal ini lebih mudah membentuk besi baru daripada besi tua, maka diharapkan kematangan personal, hingga psikologis akan didapat AHY melalui tempaan lapangan atau kehidupan nyata secara langsung dan situasional serta kondisi yang dialaminya sendiri sebagaimana pepatah mengatakan “Pengalaman adalah Guru Terbaik” pungkas Andy Kodrat diakhir interview dengan awak media. (JacRed)