JAKARTA | JacindoNews – Jamu merupakan salah satu warisan asli budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan di tengah maraknya obat-obat kimia yang terkadang memiliki efek samping yang bahaya bagi jangka panjang manusia.

Melihat hal tersebut diatas,Arsip Nasional RI dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang di dukung oleh GP Jamu dan PT Putri Nilam Puspita pada Selasa, 11 Oktober 2022 menggelar Festival, Pameran arsip & sarasehan jamu yang bertempat di gedung arsip Nasional RI, Jakarta Barat.

Salah satu vendor yang ikut meramaikannya adalah ASPETRI (Asosiasi Pengobat Tradisi Ramuan Indonesia), ASPETRI sendiri telah berdiri sejak 27 Juni 2005 dan saat ini usianya sudah menginjak 18 tahun dan para terapisnya yang sudah memiliki sertifikasi dan juga izin praktek semua yang sudah di akui oleh kementrian kesehatan.

Ketua Umum ASPETRI Al Anhar Gumay, Asp, Cht mengatakan ;”Kita ASPETRI merupakan kumpulan para terapi pengobatan dan kita juga perkenalan ramuan tradisional Indonesia dan kita hadir pada pelaksanaan hari ini adalah untuk membantu teman-teman dari pecinta jamu, pengusaha jamu dan para peracik jamu yang terangkat karena adanya festival dan sarasehan ini”, ujar Al Anhar yang ditemui awak media sesuai sarasehan.

“Kita ASPETRI sudah ada mempunyai 20 DPD dan kita juga mitra dari kementrian kesehatan dalam hal untuk mendapatkan rekomendasi obat tradisional, kita juga mitra dari kementrian pendidikan dan kebudayaan untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi dan yang terakhir kita juga mitra dari kementrian kehutanan untuk penanaman dari bahan obat kita,”ungkapnya.

“Kita dari ASPETRI juga untuk setiap satu sampai dua bulan sekali kita memberikan pembekalan untuk para anggota baru,” kata Al Anhar.

“Pesan saya supaya kita sebagai masyarakat Indonesia harus bisa melestarikan ramuan tradisional Indonesia dan bangkitkan ramuan tradisional Indonesia,”tuturnya.

Disisi lain, Monika selaku Dewan Pengawas ASPETRI mengatakan ; “Bahwa ASPETRI merupakan asosiasi dari profesi pengobatan seperti asosiasi ini mewajibkan setiap anggotanya untuk terus-menerus melanjutkan pendidikannya,”, ujar Monika.

Untuk mendapatkan sertifikasi bukan hal yang mudah, jadi kami untuk mendapatkan sertifikasi tersebut didukung oleh departemen pendidikan dan tentunya semua itu berdasarkan aturan dan bahasa yang disusun sesuai dengan ilmu-ilmu dari setiap pendidikan. (RK).

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *