JAKARTA | Jacindonews – Selasa (14/02/2023), pukul 10.00 wib, bertempat di Ruang Auditorium lantai 2 Perpustakaan Nasional, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, diadakan Grand Launching Jaringan Pemred Promedia.
Acara terselenggara oleh Promedia Teknologi Indonesia, sebagai perusahaan provider yang membantu dalam pengembangan Media Digital di Indonesia.
Hadir dalam acara terebut, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambung, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dam Luar Negeri Dewan Pers Agus Sudibyo. Acara yang juga menampilkan talkshow ini dipandu oleh Brigita Manohara.
Kata sambutan oleh Agus Sulistryono (CEO Promedia Teknologi Indonesia), “Terima Kasih sudah hadir dalam acara Grand Launching JPP. Ini menjadi event pertama Promedia diselenggarakam. Promedia lahir pada bulan Juli 2021 saat pandemi.”
” Ada puluhan ribuan lebih media, ada yang dikelola perorangan dan perusahaan. Banyak kendala yang dialami oleh tiap media-media. Karena keterbatasan dana, sehingga teknologi website nya kurang dan belum menguasai.”
“Dari hal itulah, lahirlah Promedia yang mau mendukung media-media di Indonesia, sehingga jumlahnya bertambah. Dengan Portal Promedia, bisa mensupport para pelaku media dengan berkolaborasi. Kami menyediakan program mediapreneur bagi semua pelaku media. Kami juga membuka lapangan kerja secara gotong royong. Dengan model bisnis yang dibawa Promedia, bisa mengangkat pemilik media masing-masing.”
“Diharapkan dengan jaringan pemred Promedia yang pertama disahkan hari ini (14/02/2023), bisa bersinergi ke depan nya, ” ujar Agus.
Sunardi Panjaitan sebagai Ketua Umum Jaringan Pimred Promedia mengemukakan, “Terima Kasih teman-teman jurnalis yang sudah hadir dalam grand launching jaringan Promedia. Ini adalah ekosistem yang terbesar dibandingkan grup yang ada di Indonesia. Dengan kesadaran organisasi yang membawahi pimpinan redaksi, kita menyepakati membentuk wadah yang bernama jaringan Pemred Promedia.”
“Di jaringan Pimred Promedia lahir memperkuat ekosistem media dan kita harapkan bisa menumbuhkan mediapreneur bari dengan dukungan Promedia Teknologi Indonesia. Diharapkan bisa membangun bisnis bersama, oleh karena itu saya berharap akan semakin banyak stakeholder dan dengan 800 lebih media yang ada, bisa saling bekerja, ” ujar Sunardi Panjaitan.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan, “Dengan kehadiran Promedia, kita bicarakan ekosistem. Kita selalu terjebak ekosistem yang dibuat orang lain (luar negeri). 80 persen iklan media ada di media sosial. Kita harus tuntaskan dulu ekosistem diatasnya dengan media sosial.”
“Saya mendorong perubahan ekosistem digital. BUMN mendukung perubahan ekosistem digital. Migrasi dari cetak ke online, dari jurnalis ke citizen journalism, kita rasakan. Perlu ada perubahan ekosistem nya terlebih dahulu, ” ujar Erick.
“Harus ada policy yang jelas. Dua tahun lalu kita dorong perbaikan digital economic. Dunia jurnalistik Indonesia terus membangun. Kita harus bangun ekosistem sendiri. Contoh, telkom sekarang fokus dengan jaringan. Telkomsel bekerjasama dengan Kemenparenkraf memajukan pariwisata. Saya sangat mendorong ekosistem digital yang harus dipayungi oleh hukum. Kita (BUMN) dukung support system dan saya yakin ekosistem dibenahi, maka ada pemerataan di semua wilayah,” ujarnya.
“Saya berharap bagaimana kelanjutan dari setelah pertemuan ini. Saya mendukung support system, karena BUMN perlu menjaga ekosistem tersebut, ” pungkasnya.
Kemenparenkraf, Sandiaga Uno, “Saya kagum dan ucapkan selamat. Hal ini bagian dari sub sektor dari ekonomi kreatif. Tanpa bantuan media, dengan narasi positif bisa mengangkat target wisata. Gak akan mungkin tanpa dukungan media, ” pungkasnya.
“Pemberitaan yang positif diharapkan kedepan. Kami bisa bekerja sama dengan narasi yang tepat bisa memajukan lapangan kerja baru dari pariwisata, ” ujar Sandiaga Uno.
“Audience kita yang menentukan media kita kedepan nya. Semua aspek, content is King. Content kita sangat berpotensi memajukan media, apalagi dalam hal pemberitaan.”
“Periklanan juga menjadi pendukung dalam media digital. Yang diperlukan bukan hanya followers saja, namun juga content bisa dilemas dengan bahasa kekinian dan bisa dimengerti oleh semua masyarakat. Ini peluang bagi media. Orang Indonesia ingin Healing dalam hal Pariwisata dan juga media digital, ” pungkasnya.
Wamendag, Jerry Sambuaga, “Infrastruktur ekonomi digital itu penting. Harus dimulai tata fondasi pemakaian internet. Kita harus responsif dengan perkembangan digitalisasi.”
“Perkembangan Digitalisasi bisa sejalan dengan regulasi pemerintah sehingga bisa maju media di Indonesia, ” pungkasnya.
Agus Sudibyo (Ketua Komisi Hubungan antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers),” Algoritma informasi dari media kadang bisa menguntungkan tapi bisa merugikan. Isu Nasional bisa mempengaruhi kebebasan pers. Promedia Grup diharapkan menciptakan Good Content, Good Journalism, ada sense Nationality nya, ” ujar nya.
” Untuk bisa stabil di era ini, harus konsolidasi. Published Right akan disahkan oleh Pemerintah sebentar lagi. Diharapkan bisa bernegosiasi dengan pihak lain.”
“Media konvensional di Indonesia harus consern dengan good content good journalism, sehingga bisa memajukan media di era digital di Indonesia, ” ujar Agus.
“Mari kita membangun Pers yang memiliki nationality sense dalam pemberitaan, ” pungkasnya.
Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata bagi para narasumber. (JN).