JAKARTA | Jacindonews – Jelang hari bersejarah bagi bangsa Indonesia diusia kemerdekaannya yang relatif masih sangat muda, dimana sejarah mencatat bahwa presiden pertama Republik Indonesia Soekarno mengeluarkan Dekrit pada tanggal 5 Juli 1959, salah satu tokoh nasional Sri Bintang Pamungkas mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengheningkan cipta di Monumen Tugu Proklamasi Jakarta pada hari Jum’at 5 Juli 2024.
Adapun maksud dan tujuan acara tersebut adalah agar bangsa Indonesia segera kembali ke UUD 1945 setelah dilakukannya beberapa kali Amandemen pasca Reformasi 1998 silam.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Dekrit Presiden Soekarno 5 Juli tersebut sebagai akibat dari kegagagalan Badan Konstituante dalam merumuskan UUD yang baru untuk menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara tahun 1950, rupanya ada kemiripan dengan fenomena saat ini.
Sehingga menurut tokoh kritis ini Indonesia harus segera memberlakukan kembali UUD 1945 setelah dirasakan banyak penyimpangan akibat Amandemen pasca reformasi.
“Kita harus segera kembali memberlakukan UUD 1945 yang asli” ungkap Sri Bintang Pamungkas saat dihubungi Jacindonews, Rabu (03/07/2024).
“Karena banyak penyimpangan-penyimpangan secara konstitusional” sambungnya menegaskan.
Menurutnya acara yang akan digelar pada Jum’at 5 Juli esok adalah acara perenungan atau mengheningkan cipta di Monumen Tugu Proklamasi untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia memiliki kesadaran nasional betapa pentingnya bangsa Indonesia untuk memberlakukan kembali UUD 1945 yang asli.
Ditanya elemen mana saja yang diundang dan akan hadir, sosok yang masih tetap istiqomah pada barisan perjuangan rakyat ini mengatakan banyak unsur dan elemen masyarakat yang akan hadir.
“Insya Allah ada beberapa tokoh nasional yang akan hadir nanti” katanya.
“Selain beberapa tokoh nasional, juga ada beberapa aktivis, para purnawirawan, alumi UI serta adik-adik mahasiswa termasuk para emak-emak” jelasnya.
Ditanya apa saja agenda acaranya, aktivis senior inipun menjawab bahwa hanya kumpul-kumpul, bincang-bincang dan berphoto bersama.
“Kita hanya kumpul-kumpul saja, bincang-bincang dan photo bersama” jawab Sri Bintang Pamungkas.
Sementara dihubungi secara terpisah, aktivis kelahiran tanah Betawi Jalih Pitoeng juga menyampaikan kesediaannya untuk hadir dan mendukung acara peringatan Dekrit 5 Juli tersebut.
“Insya Allah saya akan hadir dan sangat mendukung upaya menggaungkan kembali diberlakukannya UUD 1945 naskah asli” ungkap Jalih Pitoeng.
Ketua umum Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) yang selama ini juga gigih bersama para aktivis lain yang mendorong kembali diberlakukannya UUD 1945 naskah asli, memandang sangat perlu bahkan pentingnya bangsa ini untuk kembali menerapkan UUD 1945 yang asli.
“Kita semua, khususnya saya secara pribadi menaruh hormat sekaligus mengapresiasi atas kesadaran dan permohonan maaf sesepuh kita prof. Dr. Amien Rais atas Amandemen yang terjadi pada masa kepemimpinan beliau sebagai ketua MPR RI kala itu” ungkap Jalih Pitoeng, Rabu (03/07/2024).
“Perkara ada kelemahan dan kekurangan didalam batang tubuh UUD 1945, ya mari kita koreksi dan sesuaikan dengan kebutuhan serta kemajuan peradaban. Misalnya pembatasan masa jabatan presiden. Akan tetapi yang penting kita kembali dulu pada rel dimana cita-cita luhur kemerdekaan yang dituangkan didalam UUD 1945 tersebut sebagai landasan pokok kita dalam berbangsa dan bernegara demi kemajuan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” pungkas Jalih Pitoeng. (Ril/).