JAKARTA | JacindoNews – Usai mendapatkan undangan dari Pemerintah Kota Surakarta dalam Semarak Budaya Indonesia 2024, Badan Musyawarah (Bamus) Betawi terus menjadi sorotan instansi pemerintah maupun swasta terkait program tentang pelestarian budaya. Sebagai satu-satunya mitra pemerintah untuk pelestarian kebudayan, Bamus Betawi mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan membahas program kerja dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta di Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2024).

Pada pertemuan tersebut Bamus Betawi yang diketuai oleh Muhammad Rifki atau Eki Pitung bersama jajaran pengurus lainnya diterima langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo untuk mendiskusikan terkait peran Bamus Betawi dalam dunia pendidikan, khususnya Muatan Lokal (Mulok) masu dalam kurikulum pendidikan sehingga dipahami dan dilestarikan sebagai kearifan bangsa. Itu merupakan salah satu program kerja nyata Bamus Betawi sebagai amanah dari UU DKJ.

Tim Bamus Betawi bersama Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta saat melakukan diskusi.

Merujuk pada Perda 4 Tahun 2015 tentang pelestarian budaya yang dikuatkan dalam Pasal 31 UU DKJ Nomor 2 tahun 2024, Eki Pitung bersama jajaran mengusulkan beberapa poin penting yang menjadi program bersama Dinas Pendidikan, diantaranya Jakarta setelah menjadi kota global harus ada 4 pilar, sebagai kota global Jakarta harus memiliki wilayah yang menjadi Pusat Seni Budaya Betawi yang mendunia sehingga dapat dikenal di dalam negeri maupun mancanegara, dan pembangunan SMK baru yang bernuansa kebudayaan agar segera dibuatkan.

“Bamus Betawi berharap agar beberapa poin yang kami sampaikan kepada Dinas Pendidikan dapat segera direalisasikan agar kebudayaan lokal dapat terpelihara dan berkembang lebih luas, khususnya kearifan lokal tetap lestari dan berkelanjutan bagi generasi muda,” harap Eki Pitung.

Setelah mendengarkan usulan program dari Bamus Betawi, Plt. Kadis Pendidikan bersama jajarannya pada dasarnya sangat tertarik dengan menyampaikan tanggapannya, seperti akan bersama-sama menjaga kearifan lokal Masyarakat Betawi sehingga Budaya Betawi dapat mendunia, Muatan Lokal (Mulok) akan masuk dalam kurikulum sekolah se-DKI Jakarta, sehingga para guru harus mendapatkan Sertifikasi Seni Budaya Betawi, Bamus Betawi juga diharapkan dapat menjadi narasumber atau pelatih bagi guru-guru di DKI Jakarta dalam bidang Seni Budaya Betawi, dan Dinas Pendidikan setuju atas gagasan Bamus Betawi untuk diadakan lomba Gapura Betawi di sekolah se-DKI Jakarta.

“Pada dasarnya kami dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sangat menerima baik gagasan dan usulan dari Bamus Betawi demi pelestarian Budaya Betawi yang merupakan kearifan lokal yang harus di lestarikan dan kembangkan. Jadi kami sepakat dengan usulan yang disampaikan oleh Bamus Betawi, nanti pada pertemuan berikutnya tinggal kita lakukan PKS saja agar dapat segera direalisasikan segera,” ucap Plt. Kadis Pendidikan, Purwosusilo.

Diskusi tersebut dihadiri langsung oleh Eki Pitung (Ketum Bamus Betawi), H. Yudhie (Sekjen Bamus), Acep Edy (Wasekjen), H. Isbandi, Decy, dan jajaran lainnya, Plt. Kadispen dan jajarannya. (Ril/JN).

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *