PALU | JacindoNews – Jelang dilaksanakannya Pendidikan dan Pelatihan Polri Tahun Anggaran (T.A) 2022, Lembaga pendidikan dan latihan Polri (Lemdiklat Polri) menggelar rapat koordinasi (rakor) mengangkat tema Kampus Presisi Menuju Police 4.0.
Rakor yang digelar mulai tanggal 3-4 Pebruari 2022 berlangsung secara virtual diikuti seluruh pengemban fungsi pendidikan dilingkungan Polri,
Wakapolda Sulteng Brigjen Pol Hery Santoso didampingi Kepala Biro Perencanaan, Kepala Biro SDM, Kabiddokkes turut menghadiri rakor secara virtual di ruang kerja Wakapolda Sulteng
Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si dalam paparannya menjelaskan bahwa pendidikan pembentukan maupun pelatihan merupakan aspek penting dalam membentuk SDM Polri yang unggul, kompetitif, kreatif dan inovatif di era 4.0
“Kunci keberhasilan tersebut ditentukan oleh dosen, instruktur, pengasuh serta didukung oleh sarpras, penataan kurikulum dan pendanaan,” ucap Kalemdiklat.
Lebih lanjut Kalemdiklat memaparkan tantangan pendidikan (The Challenges Of Education) meliputi pandemic covid-19 dan revolusi industri 4.0, globalisasi dan demokratisasi (Public Trust).
Masih terang Komjen Pol. Rycko, bonus demografi, pemeliharaan kamtibmas dan dinamikanya, kampus Polri sebagai tempat produksi alat utama dan stigma bertugas di lemdik sehingga kampus Polri harus diposisikan sebagai objek vital.
Kalemdiklat Polri juga menyebutkan arah kebijakan diklat Polri mengacu pada transformasi menuju Polri Presisi, Direktif Kapolri pada Rakernis Lemdiklat Polri 2021, 14 keputusan sidang pleno Dewan Pendidikan dan Latihan Polri (Wandiklat Polri) dan paparan Kapolri pada RDP Komisi III DPR RI.
“Terkait hasil Wandiklat Polri T.A 2021, ada 14 amanat sidang pleno Wandiklat Polri yang menjadi referensi dalam rencana Diklat T.A 2022,” tegas Rycko.
Diantaranya tema Diklat 2022 transformasi pendidikan dan pelatihan Polri menuju kampus Presisi guna menjadikan SDM Polri yang unggul di era Police 4.0, membangun pilot project kampus Presisi, mewujudkan kampus sehat, mewujudkan kampus aman (maksimum sekuriti).
Masih terang Rycko, “Membangun kampus sebagai pusat keunggulan, menjadikan kampus tempat favorit dan prestasi, mewujudkan kampus dengan kurikulum kekinian dalam menjawab tantangan tugas, mewujudkan kampus dengan struktur kuat, mewujudkan kampus kebangsaan, dan beberapa Wandiklat lainnya,” pungkas mantan Kabaintelkam Polri ini. (Ril/JN).