Batam | Jacindonews — Komandan Lanal Batam Kolonel Laut (KH) Farid Maruf, S.H., M.H., mendampingi PangKoarmada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, S.E., M.A.P., dalam Press Conference yang dilaksanakan di Mako Lanal Batam, Rabu (25/05/2022).
Pada kesempatan tersebut Pangkoarmada I mengatakan, penggagalan upaya penyelundupan baby lobster ini bermula ketika pihaknya mendapati informasi dari masyarakat bahwa pada tanggal 23 Mei 2022 akan ada rencana penyelundupan baby lobster dari Palembang tujuan Vietnam melalui Singapura.
Mendapat informasi tersebut, Tim TNI AL Gabungan Wilayah Kepri langsung mengatur strategi untuk melakukan penyekatan di wilayah Kepulauan Riau. Benar saja, pada pukul 08.40 WIB, tim mendeteksi satu kapal boat atau HSC berkecepatan tinggi yang diduga merupakan target operasi. Saat kontak dengan kapal tersebut di Pulau Kelapa Gading, kejar-kejaran sempat terjadi dan kapal tersebut berputar arah. Tim memberikan tembakan peringatan namun tetap tidak mengindahkan serta terus berusaha meloloskan diri, kemudian dilakukan tembakan terarah ke bagian aman, namun para pelaku tersebut tetap tidak mau berhenti malah akhirnya mengandaskan kapalnya ke Pulau Kelapa Gading dan mereka melarikan diri.
Dijelaskan oleh Pangkoarmada I, dari hasil pemeriksaan kapal cepat tersebut pihaknya menemukan 95 kotak sterofom yang berisi ratusan ribu benih lobster jenis mutiara dan jenis pasir.
Tidak hanya itu, dari hasil pemeriksaan kapal cepat itu juga ditemukan dokumen dan identitas para pelaku yang diduga kuat terdapat 5 orang pelaku yang melakukan upaya penyelundupan tersebut.
Ratusan ribu benih lobster ini ditaksir senilai 46,7 M, selain itu juga terhadap pelaku sampai dengan saat ini sedang dilakukan pengembangan dan pengejaran. Terhadap barang bukti ratusan ribu baby lobster tersebut juga telah dilepasliarkan di wilayah Perairan Kepulauan Riau pada Selasa (24/5) kemarin mengingat batas waktu oksigen untuk baby lobster sudah mulai menipis dan agar baby lobster tersebut tidak mati.
(Pen Lanal Batam/LI)