JAKARTA | JacindoNews – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 15 Maret 2022 telah mengadopsi resolusi menetapkan 15 Maret sebagai hari anti-Islamofobia. Majelis Umum Perserikatan PBB mengadopsi konsensus resolusi yang diperkenalkan oleh Pakistan atas nama Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang menyatakan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia dan resolusi tersebut disponsori oleh 57 anggota OKI, dan delapan negara lainnya, termasuk China dan Rusia.

Melihat hal itu tersebut emak-emak aspirasi dan dewan pembina emak-emak aspirasi Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin mempunyai keinginan untuk mendorong tanggal 15 Maret yang merupakan hari anti-Islamofobia sebagai hari libur nasional supaya tidak ada lagi politisasi agama dalam politik dan lain-lain.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris mengatakan, “Kita sebagai umat muslim harusnya bersyukur karena Majelis Umum PBB sudah menetapkan resolusi tanggal 15 maret sebagai hari anti-Islamofobia”, ujar Fahira pada saat acara podcast bersama Emak-Emak Aspirasi di Kediaman Rumah Fahira di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin(20/06/2022).

“Seharusnya negara-negara yang penduduknya mayoritas dari umat Islam bisa segera bergerak cepat karena disini kita bisa melihat dibeberapa negara banyak kelompok-kelompok seperti di India dan Perancis mereka sangat fobia terhadap umat muslim,” ungkap Fahira.

“Mereka selalu mempunyai pikiran yang buruk terhadap umat muslim dan jika itu terjadi sebenarnya hanya merupakan perbuatan dari sekelompok oksum saja bukan umat Islam yang keseluruhan,” kata Fahira.

“Untuk itu saya menghimbau kepada pemerintah pusat jika kita masyarakat mempunyai semangat yang besar tetapi jika pemerintah tidak mendukung semangat kita ini, maka jalan menunju apa yang kita inginkan jadi akan panjang,” ucap Fahira.

“Saya yakin untuk pemerintah pusat pasti mendukung resolusi PBB ini dan bisa menjadikan tanggal 15 Maret hari anti-Islamofobia sebagai hari libur nasional dan saya sendiri sebagai anggota DPD RI pasti sangat mendukung hal ini tersebut.”

Fahira Idris mengucapkan bangganya kepada Emak-Emak Aspirasi yang telah menyuarakan aspirasinya untuk membuat tanggal 15 Maret hari anti-Islamofobia menjadi hari libur nasional. “Menurut saya apa yang hari ini dari Emak-Emak Aspirasi suarakan kepada saya, maka perlu saya ajungkan dua jempol dalam menyuarakan pendapatnya dengan menemui tokoh-tokoh yang bisa memberikan dukungannya dan semoga yang nanti ditemui lagi bisa memberikan dukungan yang sama seperti saya”.

“Kami sendiri dari DPD RI pastinya akan terus bergerak mendukung keinginan teman-teman dari emak-emak aspirasi sampai hal ini terwujud.”

“Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan dari Emak-Emak Aspirasi dan ucapan Terima kasih kepada Negara Amerika yang sudah mendorong hingga terjadi resolusi PBB 15 Maret hari anti-Islamofobia, maka untuk itu saya akan buatkan piagam khusus untuk mereka yang nanti akan diberikan melalui Duta besar Amerika di Indonesia,” tutur Fahira

Disisi lain, Ketua Umum Emak-emak Aspirasi, Wati Imhar mengucapkan rasa syukur telah bertemu Anggot DPD RI Fahira Idris. “Alhamdulillah hari ini ibu Fahira mewakili DPD RI dan mewakili ketua Dewan DPD RI La Nyalla Mattalitti telah ikut mendukung ide dari Ridwan Saidi dan Emak-Emak Aspirasi, Mudah-mudahan yang menjadi ketakutan soal islam ini dengan didorongnya tanggal 15 Maret sebagai hari anti-islamofobia menjadi hari libur nasional menjadi kita damai dan tentram antar umat beragama, ” pungkasnya. (RK).

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *