Jakarta | Jacindonews – Sejak periode pertama Covid 19 hingga tanggal 6 Juli 2021 Tercatat dalam Laporan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten yang mencatat 24.594 WNA tiba di Indonesia.
Herdian Chandra Eureka Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Raya menyatakan bahwa Hal ini sangat disayangkan sebab kita semua sedang dalam kondisi bencana yang begitu besar, bahkan tercatat dalam JHU CSSE COVID-19 Data korban meninggal karna Covid terus melonjak hingga mencapai 67.355 jiwa.
WNA yang datang di Indonesia rata-rata adalah para pekerja yang di datangkan langsung dari Negeri Cina bahkan baru-baru ini juga terdapat WNA asal India. Tujuan mereka datang ke Indonesia adalah untuk bekerja di perusahaan Swasta. Sedangkan tercatat dalam data BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah Pengangguran terus meningkat sejak terjadinya pandemi mencapai 8,57 juta orang. Sehingga menimbulkan PHK massal di banyak perusahaan.
Pernyataan ini diperkuat oleh OKP lain diantaranya Gerakan Pemuda Islam (GPI) Ibrahim Fatsey selaku Ketua Umum PD Jakarta Timur dan Ali Hasan Amrun selaku Ketua Cabang Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (PERISAI) Jakarta Timur.
Pemuda yang kerap dipanggil Ali Hasan juga menyebutkan bahwa pernyataan dari pada Dedy Permadi selaku Jubir Kementrian Komunikasi dan Informasi “WHO tidak melarang adanya penutupan perjalanan Internasional” adalah suatu pembodohan publik. Rakyat Indonesia pada saat ini dipaksa untuk tetap berada dirumah bahkan kegiatan-kegiatan keagamaan, usaha kecil dll, dengan terpaksa harus di tiadakan.Rabu,(14 Juli 2021).
Menurut Ibrahim datang nya WNA tidak hanya menjadi suatu kerugian bagi bangsa Indonesia melainkan dapat menjadi suatu ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia pasal nya jika kita mengulik sejarah bagaimana Jepang menaklukan Rusia diawali dengan menyelundupkan pasukan-pasukan kecil ke wilayah rusia hingga membuat sebuah kamp-kamp penampungan untuk melaksanakan ekpansi penuh terhadap Rusia, jangan sampai saat ini mereka sedang melakukan strategi lama tersebut
Solusi terakhir untuk menghentikan penyebaran COVID 19 serta menanggulangi dampak Pengangguran yang besar di Indonesia dengan mengembalikan WNA ke negeri asal nya dan mempekerjakan warga negara Indonesia untuk menekan angka penggangguran serta menutup seluruh Bandara Internasional untuk membatasi masuk nya warga negara asing
Terakhir ia pun menutup wawancara kami dengan kutipan “Kami mahasiswa dan pemuda yang akan membebaskan rakyat indonesia dari belenggu kejahatan intelektual”(S Erfan Nurali).