Jacindonews | Opini
“Menggapai obat penenang dalam menghadapi kepanikan dari sela sela peristiwa besar untuk mau mendengar dan memanfaatkan kemampuan sendiri. “
Peristiwa besar itu seperti Perang Dunia 1 dan 2, Revolusi Perancis, Perang Timor Tengah, Perang saudara di Amerika, terakhir runtuhnya Twin Tower di Amerika Serikat dan Kini Pandemi Corona Virrus Deases 19 ( Covid – 19 )
Globalis adalah kumpulan dari para konspirator industri Virus dan Vaksin yang menjadi biang kerok yang berlatar belakang prestise, untung dan rugi
Nasionalis adalah mereka para penggila, pemberani, pengkreatifitas dan pembangkang yang melawan dan ditakuti dalam menyingkap kegaduhan, histeria massal, kepanikan massal, ketakutan massal dan stres massal yang mengakibatkan penurunan imunitas massal
Peristiwa besar Covid -19, telah memunculkan pengkajian pengkajian namun belum melahirkan kesimpulan tentang awal muawalnya dan cara penanggulanya
Sementara kepanikan, ketakutan dan stres masal telah menghinggapi pikiran manusia baik penguasa maupun rakyat yang diantaranya berwujud pemberian vaksin bahkan mewajibkan, massal, door to door, yang disertai pembatasan, intimidasi, bahkan hukuman dan denda
Sementara masih diperdebatkan oleh beberapa ahli tentang tepat atau kurang tepatnya pemberian vaksin itu dalam melawan virus yang ada
Jika kita cermati, siapa mereka yang panik, takut dan stres ini ? Penguasa, rakyat atau semuanya, yang jelas manfaat vaksin perlu dikaji namun paksaanya sudah mendahului.
Baca Juga :
Kepanikan ini bisa kita maklumi karena peristiwa besar pandemi Covid – 19 ini telah memporak porandakan stabilitas politik, ekonomi dan kelangsungan hidup orang banyak
Dari pandangan teori konpirasi bisa ditebak adanya suatu power atau kekuatan yang berambisi ingin menguasai dunia secara defacto
Maka sebaiknya, rezim Jokowi ini janganlah grusa grusu atau serta merta bertindak, over acting, narsis, mengedepankan paksaan dan kekerasan, tekanan bahkan pemberian sangsi atau resiko yang semakin membuat rakyat nekad dan brutal
Semuanya perlu dinalar dan dipahami, agar tidak menambah beban moril dan fisik masyarakat dalam menghadapi cobaan ini
Kita harus pahami, untuk bekerja dalam bingkai ruang dan waktu, yang bertahap, berkesinambungan, berlanjut, terencana, terukur, terkordinasi dan terpadu, tentang kemungkinan yang paling mungkin dan paling baik dalam menyikapi pandemi Covid – 19, yang belum pasti kapan berakhir
Niscaya, jika ini kita lakukan, akan terminimalisir, gesekan, singgungan maupun benturan antara pemerintah dengan masyarakat. ***
*** Bandung, 18 Juli 2021, Sugengwaras