Jakarta | Jacindo News – Untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang saat ini banyak terpecah belah akibat isu-isu agama dan berita hoax beredar di media sosial yang di buat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, maka untuk itulah Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI) pada Senin siang, (06/09/2021) mengadakan Dialog Spiritual Guna membangun Hubungan Kebangsaan Agama-agama di Indonesia dalam peran peradaban perubahan zaman yang bertempat di Kantor Pusat PPAD, Jl. Matraman,Jakarta Pusat
Acara GMRI ini terselenggara atas kerjasama dengan Emak-emak Aspirasi yang di fasilitastor oleh Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD).
Para Narasumber dalam dialog spiritual ini ; Ketua Umum GMRI Eko Galgendum, Ketua Umum PPAD Letjend TNI (Purn) Kiki Syahnakri, SekJen MUI Dr. Amirsyah Tambunan.
Dialog Spritual yang diadakan oleh GMRI ini akan menitik beratkan kepada totalitas spritual guna membangun hubungan agama-agama di Indonesia.
Ketua Umum PPAD Letjend TNI (Purn) Kiki Syahnakri dalam kata sambutannya mengatakan; “Jika kita membaca kepanjangan dari GMRI yang merupakan gerakan yang tidak bisa main-main melakukannya dan Gerakan untuk melakukan rekonsiliasi Indonesia dan dalam mengerjakannya ini kita harus disiplin dalam bekerja dan disiplin waktu”,ujarnya.
“Kita saat ini juga harus menerapkan disiplin dalam protokol kesehatan karena kita harus bersama-sama menjadi teladan untuk mengatasi masalah Pandemi Covid 19 yang terjadi di negara ini,” ujar Ketua Umum PPAD dengan tegas.
Disiplin diri dan produktivitas seperti yang menjadi spirit Lee Kuan Yu dalam membangun Singapura telah membuktikan hasilnya yang luar biasa memberi manfaat bagi rakyatnya.
“Dan dialog kita hari ini merupakan dialog spiritual untuk membawa semangat dan moral karena suatu bangsa bisa terbentuk karena punya kesamaan nasib dan tujuan,” katanya.
“Pada waktu kita waktu berjuang menggapai kemerdekaan dan pada saat negara ini proklamasikan kita semua sepakat ini merupakan negara bangsa dari sabang sampai marauke dan bukan negara agama atau negara etnik,” ungkap Letjend TNI (Purn) Kiki Syahnakri.
“Karena ini merupakan negara bangsa maka ikatan kebangsaan atau nasionalisme, patriotisme dan spritualisme untuk membela bangsa ini harus kuat terlebih secara spiritual negara kita mempunyai bhineka tunggal ika,” tuturnya
Disisi lain, Ketua Umum GMRI Eko Galgendum mengatakan ,”Dialog hari ini kita berbicara tentang dialog spiritual bangsa Indonesia yang mempertemukan antara pemimpin MUI bersama dengan pemimpin PPAD”, ujar Eko pada saat ditemui wartawan Jacindo News seusai dialog berakhri.
Pada dialog ini kita membicarakan tentang tantangan zaman , permasalahan di dalam negeri dan langkah-langkah ke depan nanti di dalam setiap permasalah politik, ekonomi, Pancasila dan UUD 1945 yang hubungan dengan agama dan kebangsaan.
“Pilihan kita berkerjasama dengan PPAD karena ada suatu kepercayaan yang sudah puluhan tahun yang sudah di berikan oleh pimpinan PPAD terhadap GMRI supaya bisa bersama-sama membuat ikatan kebangsaan kita semakin erat,” kata Eko.
“Jadi sekarang setelah GMRI sepakat dengan program kebangkitan spritual yang harus dilakukan bersama dengan para stakeholder, para pemimpin organisasi, para Purnawirawan TNI dan MUI agar kita semua bisa bersatu untuk saling tolong menolong dan satu kata untuk kebangkitan spiritual bangsa Indonesia yang nanti akan melahirkan para pemimpin spiritual atau para wali songo di zaman sekarang ini,” ucap Eko.
“Saya berharap GMRI bisa semakin luas dengan memberikan maklumat-maklumat kebangkitan spiritual bersama dengan para pemuka lintas agama, para jendral purnawirawan TNI, dan bersama Para tokoh masyarakat.”
Karena dialog-dialog spritual ini akan kita teruskan yang salah satu rencananya adalah pertemuan di gunung jati di tempat astana agung makam sunan gunung jati kemudian di lanjutkan di gunung pati daerah semarang, Yogyakarta, Jawa Timur ,Bali, Aceh, Bengkulu, Sulawesi karena kita akan terus bergerak untuk memberikan semangat kebangkitan spritual yang merupakan harapan baru,cahaya baru dan semangat baru ditengah keadaan Pandemi Covid 19 yang menimpa bangsa ini.
“Saya disini memberikan aspirasi untuk dialog kebangsaan spiritual dari berbagai tokoh agama, lintas suku, lintas profesi,” ujar SekJen MUI Dr. Amirsyah Tambunan.
“Dengan dialog ini dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan yang bersifat global yaitu kekuatan asing yang harus kita hadapi dengan kekuatan internal yaitu kekuatan kemandirian ekonomi dan kemandirian politik oleh para tokoh-tokoh bangsa,” ungkap Dr. Amirsyah
“Para Emak Aspirasi sangat mendukung di dalam kebangkitan spritual karena dengan adanya dialog ini para bunda aspirasi bisa menyadari mereka untuk saling membantu Dan mempererat mereka yang saat ini sedang hancur atau saling berselisih,” ujar Ketua Umum Aspirasi Bunda Wati.
Bunda Wati berharap Semoga apa yang kita kerjaan saat ini bisa membantu untuk mempererat persatuan bangsa ini
Sebelum Dialog Spiritual ditutup Eko Galgendu memperlihatkan kemampuan dirinya dengan mengucapkan Sabda Bahasa Bumi, suatu bahasa yang bisa mengetuk hati dan jiwa setiap anak manusia, kemudian dilanjutkan Puisi Kebangkitan Spiritual oleh Emak -Emak Aspirasi dan sesi foto bersama.
Semoga dengan dialog spiritual diadakan setiap insan yang melihat dan mendengarkan dapat memahami arti spritual itu sendiri sehingga bangsa ini tidak mudah terpecah belah oleh berbagai isu-isu atau hoax dari pihak yang tidak bertanggung jawab. (RK).