JAKARTA | Jacindonews – Akhir tahun 2021 dan memasuki tahun baru 2022, Indonesia yang masih terbelit dalam masalah Pandemi yang walau mereda namun harus menjaga, Indonesia juga dihadapkan dengan masalah-masalah lainnya yang tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah.

Beberapa wilayah di Indonesia, selain sudah dalam suasana aman tenteram, ada juga wilayah yang masih berkonflik dan akhirnya merugikan warganegara Indonesia sendiri.

Adanya konflik yang terjadi di wilayah tanah paling timur Indonesia, Papua, tentunya membuat kita harus terus mengarahkan perhatian kita untuk selalu membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Ibu Dorince Mehue bersama anak-anak pengungsi.

Konflik yang terjadi sangat dirasakan merugikan untuk masyarakat Papua yang berada di wilayah berkonflik. Perang antar suku dan belum lagi gerakan yang mengadakan kekacauan di tanah Papua, menjadikan warga Papua yang menjadi korban mengungsi ketempat yang lebih aman dan tentunya membutuhkan bantuan baik makanan, pakaian, obat-obatan dan masih banyak lagi kebutuhan untuk bertahan hidup.

Memberikan bantuan kepada pengungsi korban kerusuhan di Papua.

Korban kekerasan dari konflik tersebut, yaitu para pengungsi yang sekarang berada di kamp pengungsi, menjadi perhatian bagi semua pihak, khusus yang terdekat para pejabat pemerintahan di Papua.

Dorince Mehue, SE., salah satu anggota Majelis Rakyat Papua Pokja Agama Kristen, adalah salah satu anggota dewan yang sangat fokus melihat masalah ini. Bahkan ibu Dorince turun dilapangan langsung agar membantu para pengungsi di daerah konflik di Papua.

Bersama TNI-Polri dan instansi pemerintah pusat lainnya.

Melalui pesan singkat melalui WhatsApp kepada media, Senin (27/12/2021), ibu Dorince Mehue menjelaskan bagaimana situasi di Papua saat ini dan harapan ke depan untuk tanah Papua.

“Konflik diwilayah pegunungan tengah menambah angka kemiskinan karena pengungsi tidak terurus dengan baik.”

“Pemerintah belum maksimal mengurus para pengungsi terutama korban perempuan dan anak. Khusus peran MRP PAPUA pokja agama telah mengunjungi dan memberi bantuan namun masih kurang dan butuh perhatian terutama Kemensos RI dan pihak gereja untuk beri penguatan rohani agar korban kuat menghadapi proses ini.”

“Harapan saya mari dengan cinta kasih Tuhan kita hidup sebagai keluarga Allah mengasihi satu sama lain. Tinggalkan kepahitan masa lalu dan berdamailah dengan diri sendiri juga dengan sesama.”

“TNI POLRI hadir sebagai penjaga rakyat dan rakyat juga harus menghargai sehingga tercipta keharmonisan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai satu keluarga, ” harap ibu Dorince Mehue mengakhiri wawancara via WhatsApp. (JN ).

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *