PAPUA | JacindoNews – Pada tanggal 08 Maret 2022, dunia memperingati hari Perempuan Internasional. Peran perempuan dalam kehidupan di dunia sangat besar, dimulai sebagai istri, ibu untuk mengurus dan membangun anak sampai dengan berperan penting dalam berbagai bidang tatanan kehidupan sosial, politik, kesehatan dan masih banyak lagi. Oleh karena itu perlu di berikan penghargaan kepada para perempuan sebagai apresiasi yang turut membangun keberlangsungan hidup semua manusia dimuka bumi ini.

Perempuan, khususnya di negara kita tercinta ini, sangat berperan penting dalam memajukan bangsa. Sudah banyak peran yang dilakukan oleh perempuan Indonesia, bahkan didalam segala keadaan yang terjadi di Indonesia. Peran perempuan menjadi pelindung dan penolong bagi sesama.

Hal inilah yang diungkapkan oleh Ibu Dorince Mehue, salah satu tokoh Majelis Rakyat Papua atau MRP, yang juga merupakan tokoh penggerak wanita Papua lintas agama dan masih banyak lagi prestasi yang diraih oleh tokoh yang satu ini. Melalui pesan suara singkat (voice call messenger) pada hari Selasa (15/03/2022), kepada media JacindoNews, ibu Dorince Mehue memberikan apresiasinya mengenai perempuan Indonesia, khususnya juga perempuan Papua.

Ibu Dorince Mehue, tokoh aktivis pelindung perempuan dan anak di Papua.

“Peran perempuan Papua memiliki karakteristik.Ketika sering terjadi konflik di wilayah Papua, peran perempuan terutama tokoh adat bisa menjadi penengah dalam menyelesaikan berbagai konflik. Kehadiran perempuan dalam menangani konflik harus dihargai dan lindungi oleh berbagai pihak, termasuk pemerintahan. Ketika perempuan hadir, maka perang atau konflik di Papua akan bisa dihentikan, ” ujarnya menjelaskan kepada media.

“Kami lakukan walaupun penuh resiko, namun berusaha agar tidak terjadi konflik besar kembali dan korban berjatuhan.”

“Peran pemerintahan dalam melindungi perempuan, khusus nya perempuan Papua. Harus ada perlindungan dan kenyamanan kepada perempuan dan anak, karena ketika terjadi konflik, perempuan dan anak sering menjadi korban pertikaian. Ketika terjadi konflik, perempuan dan anak menjadi pengungsi, namun kadang tidak menerima perlindungan yang maksimal.”

“Pemerintah pusat, instansi-instansi terkait seperti dinas sosial dan lain-lain harus segera menjaga dan memberikan pertolongan khusus bagi kebutuhan perempuan dan anak korban konflik yang sedang berada di tempat pengungsian, ” ujarnya.

“Perlu ada bantuan, selain bantuan untuk kebutuhan fisik, juga untuk membantu psikologi para pengungsi perempuan dan anak-anak agar bisa segera dipulihkan.”

“Terakhir pesan dari saya, sebagai tokoh dewan dan aktivis wanita di Papua, agar semua pihak mau melindungi dan membantu perempuan dan anak di tanah Papua. Hal ini karena mereka perlu pemulihan secara jasmani dan juga phisikis diri mereka. Kita harus terus membantu mereka, agar seperti ajaran Kristus untuk selalu mengasihi dan melindungi kaum perempuan dan anak di tanah Papua, ” harapannya sebagai tokoh inspiratif perempuan Indonesia dan Papua tahun 2022, sembari menutup wawancara melalui pesan suara kepada media JacindoNews. (JN).

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *