Jakarta, Jacindonews – Momentum Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada Jum’at 20 Mei 2022 kini telah menambah goresan sejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia kedepan.

Aktivis muslim kelahiran tanah betawi Jalih Pitoeng secara cerdas dan berani mengambil sikap poltiknya untuk menggelar Aksi unjuk rasa mendesak MPR agar segera memakzulkan Jokowi dari jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia.

Dibawah guyuran hujan deras, massa aksi yang terdiri dari berbagai ormas dan komunitas yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) dibawah pimpinan Jalih Pitoeng tetap bertahan sambil menunggu para presidium dan perwakilan ormas pendukung yang sedang menyampaikan tuntutan aksinya ke gedung DPR MPR.

Ketua Presidium ASELI sekaligus penanggung jawab dan perancang Aksi Akbar Nasional yang bertajuk “Rakyat Bangkit Bersatu Selamatkan Indinesia” Jalih Pitoeng bersama rombongan perwakilan dari Presidium ASELI dan beberapa pimpinan ormas dan komunitas ini berhasil menemui ketua DPD RI LaNyala Mattalitti beserta pimpinan DPD RI di gedung parlemen Senayan Jakarta.

Dalam musyawarah antara Rakyat dan Wakil Rakyat tersebut, selaku penggagas sekaligus penanggung jawab aksi tersebut Jalih Pitoeng membacakan 7 sikap dan penyataan yang dikemas dan dicetuskan sebagai “3 Tuntutan Re-Proklamasi” yaitu ;

  1. Meluruskan Arah Perjuangan Bangsa sesuai dengan cita-cita luhur kemerdekaan agar menerapkan serta memberlakukan UUD 1945 yang asli secara murni dan konsekwen;
  2. Mendesak MPR untuk segera melakukan sidang istimewa dengan agenda tunggal MEMBERHENTIKAN Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan KH. Makruf Amin dari Jabatannya sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia;
  3. Membatalkan seluruh undang-undang yang tidak pro rakyat dan membubarkan Kabinet Pemerintahan Joko Widodo.

Ditemui usai keluar gedung parlemen, Jalih Pitoeng menyampaikan apresiasinya kepada ketua DPD RI LaNyala Mattaliti serta para pimpinan DPD RI lainnya.

“Alhamdulillah, kami sudah diterima oleh ketua dan para pimpinan DPD RI” ungkap Jalih Pitoeng, Jum’at (20/05/2022).

“Kami dari Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) sangat bersyukur Alhamdulillah serta mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada ketua DPD RI khususnya beserta para pimpinan DPD yang telah menerima sekaligus menyambut kami rakyatnya” lanjut Jalih Pitoeng.

Pembacaan sikap pilitik dan tuntutan yang oleh Jalih Pitoeng diberi sebutan sebagai 3 tuntutan Reproklamasi tersebut, walau dengan suara agak terbata-bata karena kedinginan, didengarkan secara seksama dan diterima sekaligus akan dibawa dalam sidang paripurna oleh ketua DPD RI LaNyala Mattalitti.

“Kami atas nama Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) dan Rakyat Indonesia menghaturkan terimakasih dan seharusnya memang demikian tugas dan fungsi wakil rakyat utuk wajib hukum nya menerima menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat yang telah memilihnya” kata Jalih Pitoeng.

“Jika ada wakil rakyat yang tidak mau kenerima, menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat, berarti mereka telah menghianati konstituennya dalam hal ini rakyat yang telah memilihnya sekaligus menjadikan merek sebagai anggota parlemen. Dan ini yang sejak 2019 lalu saya sebut telah terjadi disfungsi parlemen” kenang Jalih Pitoeng

Ditanya tentang adanya insiden kecil diawal aksi, sosok pemimpin yang bijak ini menjawab bahwa itu merupakan sebuah dinamika dalam perjuangan.

“Itu hal yang biasa dan sebuah dinamika dalam perjuangan. Alhamdulillah saya tidak terpancing dan terprovokasi. Karena saya sadar betul bahwa saya sedang mengemban amanat rakyat sebagai tugas yang sangat berat. Sayangnya memang saya tidak sempat menyampaikan pidato politik tentang 3 Tuntutan Re-Proklamasi ditengah massa aksi karena hujan deras dan kami keluar gedung sudah magrib” kata Jalih Pitoeng menyayangkan.

Ditanya mengapa sampai ada 2 mobil komando dan kelompok aksi, aktivis yang memahami konstitusi inipun mengatakan tidak masalah.

“Ga ada masalah. Semua punya hak yang sama. Soal Viral nya konsep perjuangan ASELI yang mengusung tema Makzulkan Jokowi diberbagai platform media sosial sebulan terakhir, itu kita tidak bisa pungkiri. Sehingga dikhawatirkan terjadi gelombang massa yang besar” papar Jalih Pitoeng

“Maka wajar jika ada pihak-pihak yang berusaha melakukan upaya penggembosan. Jadi sangat wajar jika ada situasi dilapangan berusaha memcoba memprovokasi” sesal Jalih Pitoeng.

“Dan secara informatif, saya dengar ada penyekatan bagi para calon peserta yang akan hadir mendukung Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI). Baik yang sudah sampai dijembatan graha pemuda, maupun yang terjadi di Cikampek dan Sukabumi serta Bandung Barat” sambung Jalih Pitoeng menyesalkan.

“Namun apapun pristiwanya kita tetap yakin dan percaya bahwa Allah lah penolong dan penuntun kita” imbuh Jalih Pitoeng.

“Dengan berbagai hambatan, rintangan, kelemahan dan kekurangan Aksi Akbar Nasional Rakyat Bangkit Bersatu Selamatkan Indonesia yang terpenting adalah pesannya sampai” lanjut Jalih Pitoeng.

“Semua tuntutan kita diterima dan akan diperjuangkan. Itu yang paling penting” Jalih Pitoeng menegaskan.

“Maka yang jauh lebih penting dalam perjuangan rakyat ini adalah ketulusan dan keikhlasan. Hal-hal lain yang kita tidak mampu lakukan, Allah lah yang akan menuntun kita. Artinya ketika Allah sudah menghendaki, maka tak ada satupun yang bisa menghalangi” pungkas Jalih Pitoeng.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *