JAKARTA | JacindoNews – Keanekaragaman Kerajinan Nusantara Indonesia menjadi ciri khas bahwa kebudayaan Indonesia bisa menjadi komoditi pemasukan lokal dan juga bahan eksport ke luar negeri. Pemerintah Indonesia terus menggalakkan kebudayaan dan khsusus nya ameka kerajinan nusantara, apalagi setelah 2 tahun Indonesia dihantam oleh pandemi, Kerajinan Nusantara kembali bangkit.

Dewan Kerajinan Nasional Indonesia, bekerjasama dengan Xpora Bank BNI46, bank BRI, Livin’ bank Mandiri, Pertamina, Telkom Indonesia, PLN, Pelindo Indosat dan masih banyak lagi sponsor dari pemerintahan daerah di seluruh provinsi di Indonesia, mengadakan acara Pameran Kerajinan Nusantara “Kriyanusa”. Acara berlangsung selama 5 hari (21-25 September 2022), bertempat di hall A Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta.

Tema yang diusung adalah “Semangat Bertahan Perajin Berdaya Saing” dan slogan “Cinta Kriya dan Bangga Buatan Indonesia. “

Kerajinan Tangan dari pengrajin Kota Balikpapan.

Acara menampilkan produk-produk kerajinan dari seluruh daerah Nusantara. Banyak stand booth yang ditampilkan, dengan mengedepankan kerajinan dengan ciri khas yang berbeda-beda dan keunikan dari masing-masing wilayah Indonesia.

Salah satu stand booth yang unik dan menampilkan keindahan kerajinan Nusantara adalah Kerajinan dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Hairiyah, Kepala Seksi Bidang UMKM Kota Balikpapan yang hadir di stand kerajinan Balikpapan pada hari kedua pameran, Kamis (22/09/2022), mengatakan bahwa Balikpapan khusus nya untuk bidang UMKM sudah siap dalam produksi Kerajinan Nusantara.

“Kota Balikpapan sangat mendukung sekali dengan adanya Kriyanusa karena mengangkat usaha UMKM yang ada di daerah kami, Balikpapan. Kami memang membantu  dan bekerjasama meningkatkan penghasilan di daerah kami sendiri,” pungkasnya.

“Alhamdulillah dari acara ini produk barang seperti manik-manik, ada batik Balikpapan dan juga ada kreasi dari bermacam-macam kerajinan tangan khas Balikpapan.”

Ketika ditanya apakah ada tantangan, dirinya mengatakan,” Pasti ada tantangannya seperti yang ada di daerah kami. Memang banyak pengrajin yang sudah mulai bangkit Setelah pandemi, ” ujarnya.

“Kami dari dinas seksi UMKM memberikan semacam pelatihan di beberapa kelompok UMKM seperti sentra-sentra batik juga. Insya Allah akan ada dari disitu, dibuat semacam sentra dan memperluas produk-produk kerajinan.”

“Harapan saya, agar masyarakat Indonesia bisa mencintai budaya terutama juga Kalimantan. Selain itu juga ikut membantu promosi-promosi keluar daerah seperti adanya pameran-pameran seperti ini,” Hairiyah.

Hal senada diungkapkan oleh Wati Bahalap, Pengelola stand Kerajinan dari kota Balikpapan.

“Barang-barang yang dipamerkan di sini, kalau untuk event di Jakarta ini kita lebih senang ke etnik-etnik itu seperti manik-manik untuk hiasan di HP, ada juga batik khas Balikpapan dan masih banyak lagi. Kami untuk market Jakarta disesuaikan kebutuhan nya seperti tas, batik dan lainnya,” pungkasnya.

“Kalau untuk harganya yang ditawarkan yang termurah Rp 35.000 sampai ada jutaan,” pungkasnya.

“Adapun saya menggunakan 20 pengrajin dalam pengerjaan nya. Kendalanya waktu itu saat Covid sudah 90% kita mati total. Setelah pandemi, UMKM Kerajinan Tangan di Balikpapan mulai bergairah lagi, ” ujarnya.

“Kita juga betul-betul lihat antusiasme warga Jakarta akan produk kami. Alhamdulillah, kita  juga sudah ekspor. Kita sudah pernah tampil produk Fashion Week Paris. Kita tampil ini juga ke Jepang, juga kita kemarin baru pameran ke Belanda.”

“Harapan saya buat masyarakat untuk mencintai produk kami dan juga yang harapan kita sih pejabat-pejabat juga tolong dong di promosiin produk UMKM, jadi supaya ekonomi kita pulih. Dari pejabat negara, kalau bisa presiden ikut mempromosikan. Karena hal tersebut bisa mengangkat hal yang positif dalam pengembangan UMKM Kerajinan Nusantara,” pungkas nya. (JN).

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *