JAKARTA | Jacindonews – Sebagai institusi besar dalam hal penegakan hukum, pelayan dan pelindung masyarakat, Jalih Pitoeng berharap agar pihak kepolisian segera bertindak cepat untuk memburu dan menangkap para pelaku kejahatan dimasyarakat.

Belum ada titik terang tentang kasus penusukan seorang purnawirawan TNI Sugengwaras akhir Desember lalu, tepatnya 29 Desember 2022 lalu, kini terjadi lagi kasus pembacokan terhadap seorang jurnalis Kefas Hervin Devananda, S.Th, di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, (10/03/2023).

Demi mengembalikan citra baik Polri akibat kasus Sambo yang telah mencoreng Korp Bhayangkara tersebut, Jalih Pitoeng minta agar polisi segera berantas tindakan premanisme dan brutalisme yang keji dan tak beradab.

“Kita minta Polisi segera memburu dan menangkap para pelaku kejahatan. Terutama yang menimpa sahabat perjuangan kita kolonel TNI purnawirawan Sugengwaras dan sahabat jurnalis kita Kefas Hervin Devananda” ungkap Jalih Pitoeng, Minggu (12/03/2022).

“Jangan sampai berlarut-larut seperti yang menimpa kolonel purnawirawan Sugengwaras,” pinta Jalih Pitoeng menegaskan.

Sementara Sugengwaras saat dimintai keterangan terhadap perkembangan kasus penusukan yang menimpanya, dia sangat menyesalkan lambannya penanganan kasus penusukan terhadap dirinya.

“Seolah begitu sulitnya, begitu rumitnya, begitu berbelit belitnya dan segitu saktinya para kelompok penusuk tak dikenal itu yang kini masih bebas berkeliaran termasuk untuk menangkap satu lagi pelaku utama yang sangat mungkin bisa mengungkap otak dan dalang tragedi misterius itu,” Sugengwaras memaparkan, Minggu (12/03/2023).

“Bukan untuk dilihat dan tidak untuk diingat seorang purnawirawan bernama Sugengwaras. Tapi lihatlah dan ingatlah sebagai purnawirawan yang juga statusmu, kawanmu, sobatmu, mantan bawahanmu, mantan atasanmu yang kini sedang menggeram dan mendidih dadanya karena tak ada ujung pangkalnya,” lanjut Sugengwaras.

“Sungguh sulit diterima logikanya dengan telah ditangkapnya satu orang pelaku dan menyusul satu lagi sebulan yang lalu, namun hingga detik ini tidak ada informasi lanjutan dan perkembangan yang menggembirakan,” sesal Sugengwaras.

“Wahai Kapolri, Kapolda Jabar, kasus penusukan terhadap seorang purnawirawan Sugengwaras bukanlah peristiwa biasa dan ecek-ecek yang sebegitu mudah dipermainkan dari sekelompok keparat yang ditangani oleh aparat,” Sugengwaras mengingatkan.

“Kami minta bongkar secara tuntas, siapa-siapa saja para pelakunya, siapa otak dan dalangnya serta apa motifnya,” pinta Sugengwaras.

“Kami, para purnawirawan dengan ikhlas dan sabar menyerahkan persoalan ini kepada teman-teman aparat kepolisian,” lanjutnya.

“Bukan kami tidak bisa bertindak, bukan juga kami harus diam, semuanya kami serahkan kepada teman temanku di kepolisian sebagai kehormatan peran dan fungsinya, ” Sugengwaras melanjutkan.

“Semuanya kami percaya, namun hendaknya jangan harapan ini berubah menjadi kekecewaan. Kami para purnawirawan yang penuh cemas harap cemas atas akhir dari kasus ini.

“Kita singkirkan dan kita buang jauh-jauh kami para purnawirawan berencana dan berbuat dengan cara sendiri. Akan tetapi kita serahkan kepada pihak kepolisian sesuai dengan Tupoksi, ” Sugengwaras menegaskan.

“Disisi lain, kami para purnawirawan berharap bantuan dan kekompakan dari para anggota TNI aktif untuk terus berpartisipasi dan bekerjasama dengan aparat kepolisian dalam menangani masalah ini, untuk menjaga sinergitas, marwah dan kehormatam TNI POLRI dan para purnawirawan dalam menjaga sekaligus memelihara kondusifitas NKRI, ” pungkasnya. (MJ).

By Admin

error: Content is protected !!