**Djafar Badjeber,
Wakil Ketua Umum DPP Partai HANURA

JAKARTA | Jacindonews – Setiap kali bulan Juni tiba, hati rakyat Indonesia bergemuruh dalam merayakan Hari Lahirnya Pancasila! Pancasila, oh Pancasila, itu adalah cahaya yang memancar dari falsafah asli negeri ini, hasil perpaduan hebat dari berbagai ideologi di seluruh dunia.

Lihatlah, sebagian dari lima pilar Pancasila telah digunakan di berbagai penjuru dunia, seperti Kemanusiaan, Keadilan, Demokrasi, dan Sosialisme, yang telah ada bahkan sebelum Pancasila dilahirkan.

Namun, hentakan sejuta suara datang dari Sila ketiga, Persatuan Indonesia, yang memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dan menjadi perekat yang kuat bagi kita, bangsa Indonesia! Persatuan Indonesia dengan gemilang mempersatukan dua Sila besar di atasnya, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Ketuhanan Yang Maha Esa, ia muncul dari kedalaman ilahiah yang telah mengalir ribuan tahun sebelum catatan sejarah masehi! Sedangkan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, ia terlahir dari petualangan dan inspirasi bangsa-bangsa di tanah Barat yang gemilang.

Kini, melangkahlah kita ke dua Sila yang teguh di bawah Persatuan Indonesia: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (demokrasi) dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (yang menerima hembusan semangat Sosialisme).

Tak terbantahkan, Persatuan Indonesia dengan tegas meletakkan dua Sila di atas dan dua Sila di bawah, tidak ada sembarang urutan! Penempatannya dirancang dengan bijak untuk menjadi stabilisator dan dinamisator sejati. Oleh karena itu, Persatuan Indonesia tidak akan dapat digoyahkan oleh siapa pun. Ini artinya, kedudukan Persatuan Indonesia adalah keputusan yang mutlak. Tidak ada ideologi apa pun, bahkan ideologi transnasional, yang boleh merusak Persatuan Indonesia!

Begitu tinggi dan luar biasa kedudukan Falsafah Pancasila ini, sungguh sulit dijangkau oleh manusia, sekalipun mereka menyatu dalam satu nafas.

Kami menghadapi tantangan mendasar yang tak terelakkan: bagaimana menjalankan dan melaksanakan Pancasila dengan penuh semangat dan sepenuh hati oleh pemerintah dan semua elemen bangsa.

Persatuan Indonesia adalah akar dari toleransi yang menghiasi bumi Indonesia ini, sebuah keberanian yang harus kita jaga dengan segenap jiwa raga! Jika Persatuan Indonesia dijaga secara konsisten, tidak akan pernah ada penolakan terhadap pendirian tempat ibadah, apapun agamanya. Sebab itulah, seluruh elemen bangsa selalu menjaga Persatuan Indonesia dengan setia, tanpa cela. (**).

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *