JAKARTA | Jacindonews– Jumat (16/06/2023). Seakan tidak ada habisnya bangsa Indonesia dipertontonkan sebuah aksi politik brutal oleh para tokoh dan elit negeri, dan kali ini untuk kesekian kalinya seorang tokoh pejabat pemerintahan mencoba untuk kembali melakukan penjegalan terhadap partai politik demi kepentingan kekuasaan, setelah lebih 10 kali upaya persidangan untuk mengambil alih Partai Demokrat saat ini kembali mantan Panglima TNI dan KSAD diera pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mencoba melakukan langkah hukum Peninjauan Kembali (PK) untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat, diawali melalui Kongres Luar Biasa di tahun 2021 lalu, yang sebenarnya tanpa dasar yang cukup kuat dalam proses organisatoris partai politik, setelah terjadi polemik di internal partai terkait pemilihan ketua umum yang dimenangkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dimana Mahkamah Agung memenangkan AHY dalam gugatan pengurus Partai Demokrat (PD) versi KLB, dan kemudian dilakukan proses banding yang kembali dimenangkan oleh kubu AHY sehingga secara sah kepemimpinan Partai Demokrat dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dan saat ini menjelang pesta demokrasi 2024, Muldoko kembali mencoba melakukan gugatan melalui proses (PK) Peninjauan Kembali, masyarakat seakan diperlihatkan sikap dan sifat politik brutal yang sangat bertentangan dengan falsafah kearifan lokal bangsa, alih-alih mengatakan ini sebuah proses demokrasi namun justru membuat geram publik Indonesia yang menginginkan sebuah kondisi dan situasi politik yang penuh sikap kedewasaan, serta berharap adanya sebuah perubahan.
Salah satu pemerhati sosial politik dari Poros Alternatif Andy Boxer saat ditanyakan terkait kondisi tersebut mengatakan bahwa ini adalah upaya mendegradasi hukum dan demokrasi oleh pemerintah yang dalam hal ini dilakukan oleh Kepala Staff Kepresidenan (KSP) Muldoko, Andy pun mengatakan entah apa yang dicari oleh Kepala KSP saat ini dengan melakukan langkah pembegalan Partai Demokrat seperti itu, apakah ada ambisi pribadi atau ada semacam skenario politik lainnya dimana saat ini santer didengungkannya kalau ketua umum Partai Demokrat terpilih Agus Harimurti (AHY) sebagai calon potensial pendamping Capres pilihan rakyat Anies Baswedan, apalagi Partai Demokrat menjadi bagian dari Koalisi Perubahan untuk Perbaikan bersama Partai NASDEM dan PKS yang secara aturan KPU sudah cukup prosentase tresshold nya untuk mengusung capres/cawapres nya.
Ini sebuah upaya pembodohan publik melalui politik dengan mendegradasi hukum, politik, dan demokrasi kepada titik nadir terendah.
Sanggah Andy diakhir percakapan dengan awak media saat ikut aksi cap jempol darah hari Jum’at (16/06/2023) yang diadakan oleh Partai Demokrat di DPP Partai Demokrat, yang dihadiri oleh ratusan anggota partai, simpatisan, loyalis Partai Demokrat dan pendukung Anies Baswedan bahkan banyak pula barisan aktivis demokrasi yang hadir seperti Syahganda Nainggolan, Jumhur, Bursah Sarnubi dan lainnya termasuk Andy Boxer sendiri aktivis dari Aliansi Poros Alternatif yang berada dibawah pembinaan Tokoh Militer Jawa Barat Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin. (Jac-Red)