JAKARTA | Jacindonews – Maju tidaknya sebuah bangsa sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan rakyat sebuah negara. Oleh karena nya pendidikan merupakan satu sektor yang sangat dominan guna mencetak generasi yang handal dimasa depan. Sehingga peran guru merupakan sebuah keharusan yang tak bisa diabaikan guna mengoptimalkan mutu pendidikan.
Terkait dengan hal tersebut, Dewan Pembina Lembaga Pengembangan Ekonomi Betawi, Jalih Pitoeng berencana menggandeng bank DKI untuk memuluskan program kepemilikan laptop bagi para guru di DKI Jakarta.
“Kita bermaksud membantu para guru-guru dan pengajar untuk memiliki laptop dengan cara yang mudah dan murah” ungkap Jalih Pitoeng disela-sela presentasi, Senin (19/06/2023).
“Sesungguhnya program ini sudah lama kita rencanakan. Dan ini merupakan kewajiban sekaligus peran aktif kita sebagai anak bangsa dalam ikut serta membangun dan mencerdaskan bangsa” lanjut Jalih Pitoeng
Hamdan, selaku sekretaris dalam tim yang mepresentasikan program kepemilikan laptop dengan mudah dan murah tersebut, sambil asyik memaparkan data-data dengan sangat rinci, terutama tentang target sekolah-sekolah dan guru-guru serta penyajian beberapa merek secara optional, dirinya mengatakan bahwa program tersebut merupakan pengembangan.
“Program ini pernah kami coba implementasikan di Jawa Barat. Dan Alhamdulillah berhasil” kata Hamdan seraya menunjukan slide yang ditampilkan.
“Waktu itu kami bekerjasama dengan salah satu produsen yaitu ASUS” lanjut Hamdan menjelaskan.
“Insya Allah kali ini akan kita kembangkan di Jakarta. Dan saya melihat di Jakarta ini sangat terbuka sekali peluang untuk program ini. Mengingat ada ribuan jumlah sekolah yang telah kami data” jelas Hamdan.
Dihadapan pimpinan group kredit mikro bank DKI Nana Hendriana, Jalih Pitoeng mengatakan, selain membantu meningkatkan fasilitas guru, aktivis yang memiliki latar belakang wirausaha ini juga menegaskan bahwa program tersebut merupakan langkah untuk antisipasi genjarnya pinjaman online yang mencekik.
“Saat ini kan pinjol sangat gencar dan bahkan banyak yang meresahkan sekaligus merugikan masyarakat” sambung Jalih Pitoeng menegaskan.
“Sehingga melalui program ini kita ingin berusaha membantu para guru-guru yang ingin atau belum memiliki laptop sekaligus mengantisipasi gencarnya Pinjol yang akhir-akhir ini banyak meresahkan dan merugikan masyarakat” papar Jalih Pitoeng mengingatkan.
Sementara pihak bank DKI, yang diwakili oleh Nana Hendriana dan Jaeni menyampaikan dukungannya atas rencana tersebut.
“Pada prinsipnya kami sangat mendukung program yang baik ini” kata Nana Herdiana.
“Yang penting kita harus melakukan kerjasama yang konstruktif termasuk juga kepada pihak sekolah yang ada di DKI” lanjut pimpinan group kredit mikro bank DKI tersebut.
“Ini sudah bagus. Tinggal dikuatkan saja hubungan dengan produsen agar suplay terhadap kebutuhan tersebut bisa terjamin” kata Nana.
“Oh ya jangan lupa kami minta berapa ribu guru yang membutuhkan laptop tersebut agar kami juga bisa menghitung kebutuhan pembiayaannya” pungkas Nana.
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Jalih Pitoeng, ketua Lembaga Pengembangan Ekonomi Betawi, Herman Toekan menyampaikan bahwa sesungguhnya program ini sudah lama dicanangkan.
“Sebenarnya program ini sudah sejak dua bulan lalu kita diskusikan bersama bang Jalih Pitoeng dan bang Hamdan” ungkap Firman.
“Namun karena kemaren kite lagi ikut sibuk mau kongres kaum Betawi, maka kita tunda dulu” jelas Firman.
“Dan ini merupakan salah satu dari beberapa program pengembangan ekonomi dan usaha mikro, kecil dan menengah yang akan kita kembangkan khususnya di Betawi, ” pungkas Firman. (MJ).