JAKARTA, JNews – Kekerasan yang dilakukan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali terjadi. Kali ini, insiden tersebut berlangsung di tengah skeptisisme rakyat atas isu netralitas aparat penegak hukum, ASN, dan juga termasuk di dalamnya TNI.
Pada rentang waktu 45 hari menuju hari pemungutan suara Pemilu 2024, kembali terdengar kabar duka di kalangan pendukung Ganjar-Mahfud. Salah satu pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden RI itu meninggal dunia setelah sempat dianiaya secara brutal dan biadab oleh anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah.
Ketua Umum Barisan Aktivis Relawan Ganjar (BARAG) Edi Prastio SH MH Turut prihatin atas terjadinya penganiayaan yang dilakukan oleh Oknum TNI di Boyolali, Dimana kejadian tersebut sangat disayangkan dan tidak harus terjadi ditengah suasana politik sekarang ini. Apapun alasannya tidak dibenarkan melakukan penganiyaan dengan alasan Klnapot Brong membuat bising, Seharusnya diambil tindakan dengan cara menasehati,” ujar Bung Pras sapaan akrabnya.
BARAG Meminta Panglima TNI untuk mengambil tindakan tegas terhadap oknum TNI tersebut. Ada 4 orang luka berat dan 1 orang meninggal dunia, Sehingga sikap Netral TNI Benar terbukti agar Tidak terjadi sentimen negatif di tengah masyarakat. Karena TNI lahir dari Rakyat oleh Rakyat untuk Rakyat,” tutup Bung Pras. *(LI)