JAKARTA | Jacindonews – Merupakan kali pertama, Pilkada DKI pasca Jakarta tak lagi menjadi ibukota, menjadi sebuah fenomena yang agak berbeda dari pilgub-pilgub sebelumnya.
“Tak banyak orang yang éngéh (red-perhatikan) bahwa ini adalah pilgub yang pertama di Jakarta pasca tak lagi menjadi ibukota negara” ungkap Jalih Pitoeng saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/07/2024).
“Maka saya sebagai anak Betawi sangat berharap agar tanah Betawi yang heroik dan historis ini dipimpin oleh anak Betawi” sambung Jalih Pitoeng penuh harap.
Ditanya siapa yang layak dan pantas memimpin Jakarta, Jalih Pitoeng spontan menjawab Marullah Matali.
“Saya pikir bang aji Marullah sangat tepat” jawab Jalih Pitoeng spontan.
“Beliau memiliki lebih dari 5 tas” imbuhnya.
“Mulai dari Intelektualitas, Kapasitas, Integritas, Leadershipitas, Feasibilitas, hingga tas-tas yang lainnya” sambung Jalih Pitoeng menegaskan.
“Dan rekam jejaknya sangat terbaca jelas tentang pengalamannya menjadi birokrat ditanah Betawi” tambahnya.
Jalih Pitoeng juga menuturkan bahwa sangat wajar dan tidak berlebihan jika permintaan nya sebagai anak Betawi asli ingin dipimpin oleh putra asli Betawi.
“Menurut saya tidaklah berlebihan dan sangat wajar jika kita anak Betawi dipimpin oleh anak kampung sendiri” ungkap Jalih Pitoeng.
Selain itu Jalih Pitoeng juga berharap agar partai-partai politik pengusung berpikir cerdas dan cermat berhitung dalam menyikapi sentimen masyarakat khususnya kaum Betawi.
“Oleh karena itu partai-partai politik harus cerdas berpikir dan cermat berhitung dalam menentukan kandidat mereka pada pilgub Jakarta” Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Sehingga usulan kami dari Kaum Betawi yaitu yaitu bang aji Marullah Matali patut dipertimbang dengan seksama dalam memutuskan kandidat cagub dan cawagub pada perhelatan Pilkada Jakarta” pungkas Jalih Pitoeng. (Mj).