JAKARTA | Jacindonews – Rupanya, dampak perang statemen antara Ahmad Ali (Waketum Nasdem) dengan politisi PKS Sohibul Iman & Hidayat Nurwahid (HNW), berujung manuver politik NasDem yang secara sepihak resmi mengusung Anies maju sebagai Cagub di Pilkada Jakarta. Syarat yang diberikan NasDem kepada Anies, agar Anies menentukan Cawagubnya sendiri dan bukan dari Nasdem.
“Ini merupakan sindiran bagi PKS, yang terpisah telah lebih dulu mengusung Anies dengan syarat disandingkan dengan Sohibul Iman sebagai Cawagubnya” kata Ahhmad Khozinudin dalam kanal youtubenya, Selasa (23/07/2024).
“Manuver NasDem mengusung Anies ini dengan syarat Cawagub diserahkan kepada Anies, bisa saja seperti saat Pilpres dimana Cawapresnya diserahkan kepada Anies. Namun, faktanya Surya Paloh lah yang menentukan Cawapres Anies, yang membuat AHY dari Demokrat yang sebelumnya akan mendampingi Anies sebagai cawapres, terlempar dari Koalisi Perubahan” Khozinudin melanjutkan.
Koordinator advokat dari TPUA (Tim Pembela Ulama dan Aktivis) ini juga menuturkan bahwa bukan mustahil, manuver NasDem di Pilkada Jakarta ini juga akan melempar Sohibul Iman dari posisinya sebagai Cawagub yang semula diharapkan mendampingi Anies. Bahkan, lebih jauh bisa saja PKS tak jadi mengusung Anies, karena Anies telah dibajak oleh NasDem.
Anies sendiri, tak memiliki independensi untuk memilih Cawagub, kendati telah diserahkan oleh NasDem. Anies, pada akhirnya juga akan dikendalikan Surya Paloh, persis seperti saat Pilpres 2024 dulu dimana akhirnya Cak Imin menjadi pendamping Anies atas pilihan politik Surya Paloh. Bukan pilihan Anies. (Ril/).