JAKARTA | JacindoNews – Dalam rangka berperan aktif menyelamatkan Indonesia khususnya tanah Betawi di Jakarta, FORMASI (Forum Aliansi Masyarakat Anti KORUPSI) mendesak agar Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta segera lakukan bersih-bersih di DKI.
Berbagai dugaan adanya kebocoran anggaran pembangunan dan tindakan koruptif manipulatif tersebut diungkapkan oleh ketua umum FORMASI Jalih Pitoeng kepada awak media didepan gedung kejaksaan tinggi Jakarta.
“Dalam rangka mengawal pemerintahan Prabowo yang bersih dan bebas dari korupsi, kita minta agar Kejati khususnya kepada kepala kejaksaan tinggi yang baru untuk lakukan bersih-bersih di DKI” ungkap Jalih Pitoeng dalam orasinya didepan gedung Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Jum’at (15/11/2024).
“Ada beberapa dugaan kuat telah terjadinya tindakan korupsi dan manipulasi dibeberapa dinas dilingkungan Pemprov DKI” kata Jalih Pitoeng menegaskan.
“Aduan masyarakat ini sudah disampaikan sejak masa kepemimpinan Kajati terdahulu Edi Margono” sambungnya.
“Oleh karena itu kita mendesak agar pihak Kejati sigap dalam menangani aduan tersebut dan segera melakukan tindakan yang strategis secara yuridis demi terciptanya pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi khususnya di DKI” pinta Jalih Pitoeng menegaskan.
Desakan dan dukungan tersebut dimaksudkan oleh Jalih Pitoeng agar pihak kejaksaan tinggi DKI memiliki kesigapan dalam menangani berbagai persoalan terkait aduan tentang adanya dugaan kuat terjadinya korupsi dan manipulasi.
“Dukungan ini kami berikan sebagai bentuk kecintaan kita kepada lembaga penegak hukum sekaligus mengantisipasi adanya spekulasi negatif dari masyarakat terhadap pihak penegak hukum jika residu ini tidak segera ditangani” tegas Jalih Pitoeng.
Lebih jauh, aktivis kritis kelahiran Betawi yang juga merupakan penggagas sekaligus ketua presidium Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut serta dan mengawal proses pemberantasan korupsi sebagai musuh utama negara bahkan musuh dunia.
“Salah satu upaya untuk menyelamatkan Indonesia adalah pemberantasan korupsi. Selain Pemberantasan Narkoba dan Judi Online yang dapat menghancurkan bangsa yang kita cintai ini” kata Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Maka kita mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus mengawal sekaligus mengawasi proses pemberantasan korupsi sebagai kewajiban kita bersama selaku warga negara” ajak Jalih Pitoeng.
Sosok aktivis Betawi pendiri FORMASI yang dengan sangat serius mematok jargon ‘No Kompromi pada Korupsi’ ini juga mendukung upaya penyelidikan dan penyidikan yang sedang berlangsung.
“Kita hadir disini dalam rangka mendukung sekaligus mengawal pihak Kejati dalam proses yang sedang berlangsung. Bahkan kita juga sedang berjuang untuk mengamankan hak-hak ratusan sanggar yang didalamnya terdapat ribuan para pegiat seni dan budaya yang bernilai ratusan milyar rupiah” papar Jalih Pitoeng.
Menurut Jalih Pitoeng, tindakan korupsi dan manipulasi tersebut terjadi sejak adanya program pagelaran seni budaya berbasis komunitas dan pagelaran seni budaya terpilih serta program promosi seni budaya Betawi ke berbagai daerah dalam rangka memperkenalkan seni dan budaya Betawi.
Selain itu Jalih Pitoeng juga mengingatkan bahwa tidak boleh ada seorangpun yang menghalang-halangi dalam proses penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi.
“Tak boleh ada satu orangpun dinegeri ini yang menghalang-halangi apalagi membekingi para pelaku kejahatan luar biasa ini” tegas Jalih Pitoeng.
“Terutama tentang korupsi yang saat ini sedang ditangani oleh pihak Kejati” imbunya.
“Jika ada, berarti dia akan menjadi musuh negara dan musuh presiden Prabowo sekaligus akan menjadi musuh bagi segenap rakyat Indonesia” pungkas Jalih Pitoeng. (Ril/).