JAKARTA | JacindoNews – Senin (01/09/2025). Perkembangan yang terjadi saat ini di Indonesia, dengan adanya gerakan demontrasi rakyat menuntut keadilan dan sudah beberapa daerah aksi demo tersebut mengarah kepada tindakan anarkis, dimana banyak fasilitas umum dan pemerintah rusak oleh tindakan anarkis oknum yang tidak bertanggung jawab, semua pihak menyingkapi peristiwa tersebut.
Persekutuan Gereja-Gereja Dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII), salah satu lembaga keagaaman di Indonesia, menanggapi situasi bangsa saat ini.
Berikut pernyataan sikap yang dikeluarkan oleh PGLII yang diwakili oleh ketua umum, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th:
PERNYATAAN KETUA UMUM PGLII
Salam sejahtera!
Atas nama Persekutuan Gereja-Gereja Dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII), saya menyampaikan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Almarhum Affan Kurniawan. Semoga Tuhan memberi penghiburan dan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Peristiwa-peristiwa beberapa hari terakhir ini, khususnya demonstrasi-demonstrasi elemenelemen masyarakat baik di kabupaten Pati, kabupaten Bone, di depan gedung MPR/DPR, di Medan, di Makasar dan di beberapa tempat lainnya yang diwarnai dengan berbagai tindak kekerasan, anarkhis, dan bahkan hingga mengakibatkan ada korban yang meninggal dunia, telah benar-benar mendukakan kita dan menimbulkan keprihatinan kita. Oleh karena itu kami menyuarakan:
PGLII mengajak seluruh warga masyarakat, seluruh komponen bangsa, aparat-aparat keamanan untuk mengedepankan cinta damai, kebersamaan, kesetiakawanan, serta menjauhi kebencian dan kekerasan.
PGLII mendukung sepenuhnya hak-hak tiap warga negara Indonesia yang harus dilindungi oleh negara, di antaranya adalah: Kebebasan, Persamaan, Keadilan, Perlindungan,
Kesetiakawanan dan Mengekspresikan rasa tidak puas dan berbeda pendapat (Expression of Discontent and Dissent).
PGLII berpendapat bahwa penyampaian pendapat atau protes oleh masyarakat itu sahsah saja dan dijamin oleh konstitusi, namun perlu mempertimbangkan keamanan dan ketertiban dalam mengekspresikannya, sehingga tidak merugikan masyakat lainnya dan tidak mengarah kepada hal yang anarkhis.
PGLII meminta Kapolri memerintahkan agar aparat kepolisian yang menangani massa demonstran untuk tidak bertindak represif dan menjalankan SOP dengan benar. Juga kepada segenap aparat keamanan yang menjalankan tugasnya untuk selalu bersikap sabar, bijaksana dan mengutamakan pendekatan persuasif dalam menanggapi warga masyarakat yang menyampaikan aspirasi mereka.
PGLII meminta semua pimpinan PGLII di wilayah provinsi, kabupaten, kota, serta semua pimpinan Sinode Gereja dan Lembaga, dan para Pendeta untuk turut mendoakan, dan berperanserta di wilayahnya masing-masing menenangkan masyarakat, serta turut berperan dalam menciptakan situasi keamanan yang kondusif.
Jakarta, 30 Agustus 2025
Pdt. Tommy Lengkong, M.Th.
(Ketua Umum PGLII)