BLITAR | JacindoNews.com – Ketua umum FORMASI (Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Jalih Pitoeng Gaungkan Re-Proklamasi dalam orasinya pada acara syukuran dan peringatan Sumpah Pemuda di Blitar, Jawa Timur.
Jalih Pitoeng mengingatkan para semua yang hadir tentang agenda Reformasi yang diperjuangkan oleh rakyat Indonesia khususnya para mahasiswa.
Ketua presidium ASELI (Aliansi Selamatkan Indonesia) yang dikenal sebagai aktivis kelahiran tanah Betawi yang sangat kritis dan berani inipun mengutarakan bahwa pentingnya bangsa Indonesia harus segera kembali menerapkan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Dalam membuka orasinya, Jalih Pitoeng mengutarakan tentang kehadirannya di kota Patriot Blitar sebagai salah satu refleksi sejarah perjuangan bangsa.
“Blitar adalah kota Patriot. Dimana Blitar banyak melahirkan para pejuang bangsa,” ungkap Jalih Pitoeng, Selasa (28/10/2025).
“Oleh karena itu saya hadir di acara Sumpah Pemuda ini sebagai momentum perjuangan rakyat dalam mengembalikan cita-cita luhur kemerdekaan Republik Indonesia,” lanjutnya.
Jalih Pitoeng juga mengingatkan tentang pristiwa penembakan mahasiswa Trisakti yang kemudian dikenal sebagai Reformasi.
“Bapak ibu serta adik-adik mahasiswa yang sangat saya cintai, Indonesia telah mengalami tiga fase,” kata Jalih Pitoeng.
“Yaitu dimulai dari orde revolusi perjuangan, orde lama dan orde Baru yang kemudian ditumbangkan oleh orde reformasi,” Jalih Pitoeng mengingatkan.
“Reformasi mengamanatkan TAP MPR No. 11 tahun 1998 tentang pemberantasan KKN yaitu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,” tegasnya.
“Tapi apa yang terjadi hari ini,” Jalih Pitoeng melempar tanya.
“Hari ini korupsi terjadi diberbagai lembaga. Dengan nilai korupsi ratusan triliun bahkan ribuan triliun,” lanjutnya menegaskan.
“Maka sering saya mengatakan bahwa Indonesia telah mengalami Disorientasi Proklamasi,” katanya tegas.
“Maka tada cara lain selain Re-Proklamasi,” Jalih Pitoeng menandaskan.
“Apa itu Re-Proklamasi, Re-Proklamasi adalah kembali kepada Pancasila dan penerapan Undang-undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen sebagai landasan berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita-cita luhur proklamasi kemerdekan Republik Indonesia” pungkasnya.

