JAKARTA | Jacindonews – Social Emotional Learning (SEL), apa itu, dan mengapa penting bagi pendidik? Sebagai seorang pendidik, beberapa hal terburuk yang dapat Anda dengar dari seorang siswa adalah, “Ini bodoh,” atau “Mengapa kita mempelajari ini?” Pikirkan kembali ketika Anda berada di sekolah dan mata pelajaran yang paling membuat Anda frustrasi.

Anda mungkin akan menemukan kesamaan dengan siswa Anda dalam berharap Anda diberi alasan yang jelas mengapa sesuatu itu penting dan bagaimana mempelajari suatu subjek atau keterampilan akan menguntungkan Anda sekarang, serta bertahun-tahun kemudian. Frustrasi itu dan menemukan cara konstruktif untuk menghadapi emosi dan berinteraksi satu sama lain dengan cara yang terhormat hanyalah beberapa prinsip panduan di balik pembelajaran sosial emosional, atau ( SEL ).

Saat ini, di dunia yang selalu beragam, ruang kelas adalah tempat di mana siswa sering kali bertemu dengan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, memiliki keyakinan yang berbeda, dan memiliki kemampuan unik. Untuk memperhitungkan perbedaan-perbedaan ini dan membantu menempatkan semua siswa pada pijakan yang sama untuk berhasil, pembelajaran sosial dan emosional (SEL) bertujuan untuk membantu siswa lebih memahami pikiran dan emosi mereka, menjadi lebih sadar diri, dan mengembangkan lebih banyak empati terhadap orang lain di dalam diri mereka. komunitas mereka dan dunia di sekitar mereka.

Mengembangkan kualitas-kualitas ini di kelas dapat membantu siswa menjadi warga negara yang lebih baik, lebih produktif, sadar diri, dan sadar sosial di luar kelas di tahun-tahun mendatang. Pelajari lebih lanjut tentang pentingnya pembelajaran sosial emosional, serta manfaatnya baik di dalam maupun di luar kelas.

Apa itu Pembelajaran Emosional Sosial (SEL)?

Pembelajaran emosional sosial (SEL) adalah metodologi yang membantu siswa dari segala usia untuk lebih memahami emosi mereka, merasakan emosi itu sepenuhnya, dan menunjukkan empati kepada orang lain. Perilaku yang dipelajari ini kemudian digunakan untuk membantu siswa membuat keputusan yang positif dan bertanggung jawab; membuat kerangka kerja untuk mencapai tujuan mereka, dan membangun hubungan positif dengan orang lain

Lima Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional
Menerapkan PSE pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satu yang cukup banyak dipakai adalah PSE dengan kerangka CASEL (Collaborative for the Advancement of Social and Emotional Learning). CASEL adalah sebuah organisasi yang bertujuan memberikan kampanye dan advokasi untuk penerapan PSE dengan berdasarkan pada riset dan bukti ilmiah terkait penerapan PSE ini. Pembelajaran Sosial Emosional dalam kerangka CASEL ini mencakup 5 komponen yaitu:
Kesadaran diri ( Self Awareness ).

Untuk mengenali emosi Anda dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku Anda; mengakui kekuatan dan kelemahan Anda untuk mendapatkan kepercayaan diri yang lebih baik pada kemampuan Anda.
Manajemen diri (Self Management.

Untuk mengendalikan dan memiliki pikiran, emosi, dan tindakan Anda dalam berbagai situasi, serta menetapkan dan bekerja menuju tujuan.
Kesadaran sosial (Social Awareness). Kemampuan untuk menempatkan diri Anda pada posisi orang lain yang mungkin berasal dari latar belakang atau budaya yang berbeda dari tempat Anda dibesarkan. Bertindak dengan empati dan dengan cara yang etis di rumah, sekolah, dan komunitas Anda.

Keterampilan hubungan (Relationship Skills). Kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Kompetensi ini berfokus pada mendengarkan dan mampu berkomunikasi dengan orang lain, menyelesaikan konflik secara damai, dan mengetahui kapan harus meminta atau menawarkan bantuan.

Membuat keputusan yang bertanggung jawab (Responsible Decision-Making)
Memilih cara bertindak atau menanggapi suatu situasi didasarkan pada perilaku yang dipelajari seperti etika, keamanan, menimbang konsekuensi, dan kesejahteraan orang lain, serta diri Anda sendiri.

Bagaimana Pendidik Mendekati SEL?
Meskipun SEL bukan mata pelajaran yang ditunjuk seperti sejarah atau matematika, itu dapat dijalin ke dalam jalinan kurikulum sekolah. Ketika pendidik membuat pelajaran akademik lebih pribadi dan berhubungan dengan siswa, siswa mungkin lebih cenderung untuk berpartisipasi dan mungkin kurang memeriksa mental selama mata pelajaran mereka. Dengan menumbuhkan rasa empati, kesadaran diri, dan rasa aman serta inklusivitas di dalam kelas, SEL dapat memberikan dampak positif yang bertahan seumur hidup.

Ada beberapa pendekatan berbeda untuk SEL. Beberapa guru memiliki bagian yang lebih formal dari hari sekolah yang dikhususkan untuk SEL — terkadang diajarkan di wali kelas. Pelajaran ini menjadi tema yang berulang sepanjang sisa hari sekolah untuk membantu menjadikan kompetensi inti SEL lebih nyata bagi siswa.

Guru mungkin ingin membuat jurnal siswa atau menulis tentang pemikiran dan perasaan mereka pada pelajaran SEL tertentu, atau bahkan meminta siswa yang lebih muda bermitra dengan “teman kelas” yang lebih tua (atau sebaliknya) untuk membantu siswa di berbagai tingkat usia untuk mengikat atau menemukan titik temu .

Guru lain mengerjakan pelajaran terkait SEL ke dalam mata pelajaran yang lebih formal, seperti matematika, sejarah, atau membaca. Misalnya, contoh tindakan SEL dapat mencakup penugasan proyek kelompok di mana siswa mendelegasikan peran untuk bekerja sama demi kebaikan kelompok, bermain peran sebagai tokoh sejarah untuk memahami alasan di balik tindakan seseorang, atau bagi siswa untuk melakukan wawancara formal dengan satu sama lain untuk memeriksa kejadian terkini.

Guru juga dapat bekerja dengan siswa untuk menetapkan tujuan di area di mana mereka mungkin memerlukan peningkatan dan membantu memetakan kemajuan mereka, memberi mereka cara terukur untuk menunjukkan pencapaian mereka dan merasakan pencapaian.

Manfaat Pembelajaran Social Emotional Learning ( SEL )
SEL bermanfaat bagi anak-anak dan orang dewasa, meningkatkan kesadaran diri, prestasi akademik, dan perilaku positif baik di dalam maupun di luar kelas. Dari sudut pandang akademik, siswa yang berpartisipasi dalam program SEL mengalami peningkatan 11 persen dalam nilai keseluruhan dan kehadiran yang lebih baik. Pada tingkat yang lebih individual, keterampilan yang dipelajari dalam program SEL telah terbukti membantu siswa mengatasi stres emosional dengan lebih baik, memecahkan masalah, dan menghindari tekanan teman sebaya untuk terlibat dalam aktivitas berbahaya.

Ketika pendidik dapat melihat siswa mana yang tidak memahami pilar inti SEL, mereka dapat bekerja lebih baik dengannya sejak usia dini dan membantu siswa tersebut mengembangkan pengendalian diri, empati, dan kualitas positif lainnya dengan lebih baik. Mempelajari perilaku positif yang melampaui tingkat pencapaian akademis murni dapat membantu para siswa ini mengembangkan “keterampilan lunak” yang dibutuhkan dalam banyak pekerjaan, seperti kerja sama tim, dan kemampuan untuk memahami orang lain, dan pemecahan masalah. Hal ini dapat membantu mengatur para siswa ini untuk sukses selama tahun-tahun sekolah mereka dan seterusnya.

Apa itu Teori Pembelajaran Sosial Emosional?

Secara umum, pembelajaran sosial dan emosional (SEL) mengacu pada proses di mana individu belajar dan menerapkan seperangkat keterampilan, sikap, perilaku, dan nilai sosial, emosional, dan terkait yang membantu mengarahkan siswa. Ini termasuk pikiran, perasaan, dan tindakan dengan cara yang memungkinkan mereka berhasil di sekolah. Namun, SEL telah didefinisikan dalam berbagai cara (Humphrey et al., 2011).

Bagaimana Anda Menggabungkan Pembelajaran Emosional Sosial di Kelas?
Ada banyak cara untuk menggabungkan SEL di dalam kelas. Ide utamanya adalah untuk memberikan pengaruh SEL yang berkelanjutan sepanjang hari. Pada awalnya, Anda dapat memulai dengan menghubungi siswa untuk melihat bagaimana perasaan mereka. Cara hebat lainnya adalah memberi siswa kesempatan untuk melihat bagaimana situasi rumit atau meresahkan sedang ditangani.

Ini akan memberi mereka beberapa ide tentang cara menangani situasi rumit yang mungkin mereka hadapi. Memanfaatkan siswa untuk bermain peran di depan kelas akan menjadi contoh yang layak. Pastikan ada tempat bagi siswa untuk menenangkan diri. Ruang aman ini akan memungkinkan siswa untuk berefleksi.

Mengukur Dampak Pembelajaran Sosial-Emosional.
Mengukur dampak penerapan SEL di dalam kelas jauh lebih dari sekadar nilai. Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Christina Cipriano, “Ketika siswa sedang berjuang dan kinerja sekolah buruk, mereka lebih cenderung menganggap sekolah dan pembelajaran sebagai sumber kecemasan, yang bermanifestasi dalam berkurangnya kemanjuran diri, motivasi, keterlibatan, dan keterhubungan dengan sekolah.”

Saat siswa diberikan alat yang terkait dengan SEL, mereka akan memiliki lebih banyak kepemilikan atas tindakan mereka, rasa memiliki, dan secara intrinsik akan peduli dengan pendidikan mereka. Seorang siswa yang telah terpapar SEL secara konsisten mampu mengelola stres dengan lebih baik dan mengurangi kemungkinan anak tersebut menjadi depresi.

Apa Manfaat Social Emotional Learning ( SEL ) dan siapa yang dapat mengambil manfaat darinya?

Social-Emotional Learning (SEL) bermanfaat dalam banyak aspek kehidupan anak. Keterampilan sosial yang dipelajari anak dalam SEL bermanfaat dalam berbagai situasi: 
-Sekolah/Sekolah rumah
-Keluarga
-Komunitas
 
Sekolah/Sekolah rumah
Social-Emotional Learning (SEL) mendukung siswa karena  mengajari mereka tentang keterampilan emosional dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. 

Buah manisnya, lingkungan belajar di sekolah menjadi  lebih harmonis dan produktif. Siswa menjadi bahagia dan sehat. Penelitian menunjukkan bahwa pembelajar yang bahagia dan sehat memiliki prestasi yang jauh lebih baik secara akademis dan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memerlukan tindakan disipliner atau intervensi.

Keluarga
Pembelajaran SEL membuat anak-anak dan orang dewasa memiliki hubungan keluarga yang positif. SEL dapat membantu orangtua mengembangkan ikatan yang lebih kuat  dengan anak-anaknya. SEL dapat meningkatkan hubungan yang positif.

 
Komunitas
SEL bermanfaat meningkatkan kualitas hubungan sosial antar-individu dan di komunitas. Dalam pengajaran SEL, anak-anak belajar berempati dengan orang lain.

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *