JAKARTA | Jacindonews – Jakarta selain kota metropolitan, Jakarta juga merupakan sebuah kota dunia. Dimana para petinggi dan wisatawan mancanegara banyak yang hadir dalam berbagai kepentingan.
Herman Toekan selaku ketua Lembaga Pengembangan Ekonomi Betawi telah menjalin kerjasama dan berkolaborasi dengan Serikat Dagang Betawi guna meningkatkan IKM (Industri Kecil Menengah) untuk memproduksi produk lokal kebetawian seperti Batik Betawi, kuliner Betawi hingga souvenir Betawi.
Menurut Firman Toekan dalam bulan-bulan ini sudah menyiapkan konsep Urban Farming. Masih menurut Firman, Urban Farming sudah ada atau sudah berjalan.
“Sebenarnya Urban Farming sudah ada dan sudah berjalan sejak dulu” kata Firman disela-sela Pra Kongres Kaum Betawi di Ecovention Hall Ancol, Sabtu (13/05/2023).
“Tapi kali ini kita sepakat buat untuk kekhasan Betawi” imbuh Firman.
“Ini harus di kembangkan kembali” pinta Firman.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Betawi ini juga menyebutkan beberapa produk kekhasan Betawi.
“Banyak sekali yang bisa kita kembangkan. Sebagai contoh, dulu ada namanya kampung Pedurenan. Disitu banyak ada petani ikan cupang, ikan hias, pengerajin sepatu, pengerajin batik, peternak susu sapi mayoritas Betawi” lanjut Firman.
“Sekarang perkampungan itu sudah menjadi Mall Ambasador, seperti pengerajin di daerah kebayoran lama tepatnya Pondok Indah banyak pengukir kayu yang sekarang menjadi daerah pemukiman elit seperti pondok Indah” Firman mengenang masa lalu.
Menurut Firman, disetiap pemukiman kaum Betawi pasti ada home industri dan kuliner khas Betawi.
“Disetiap wilayah perkapungan Betawi pasti ada pengrajin dan petaninya serta kuliner seperti di Tanah Abang yang terkenal nasi uduk dan sop kaki kambing khas Betawi serta masih banyak produk-produk unggulan yang berciri khas Betawi” jelas Firman.
Hampir senada dengan Firman, Jalih Pitoeng juga menyikapi potensi ekonomi yang bisa dikembangkan dalam bentuk produk jasa.
“Dari sektor seni budaya dan pariwisata kita bisa mengeksplorasi sekaligus mempromosikan seni budaya Betawi menjadi lebih potensial dalam konteks bisnis” ungkap Jalih Pitoeng saat dijumpai saat Isoma Pra Kongres Kaum Betawi, Sabtu (13/05/2023).
Menurut wakil ketua umum Seniman Intelektual Betawi (SIB) ini yang dijumpai saat Isoma pada Pra Kongres Kaum Betawi menuturkan bahwa sesungguhnya banyak potensi ditanah betawi yang memiliki nilai jual secara signigikan.
“Selain terian, Betawi juga punya Lenong yang harus kita kembangkan sesuai peradaban yang semakin modern” kata Jalih Pitoeng.
“Semua seni budaya tersebut bisa dipentaskan pada setiap momen dan tempat yang potensial seperti tempat wisata, hotel-hotel serta gedung kesenian bahkan instansi pemerintah” papar Jalih Pitoeng.
Sosok aktivis yang juga memilki latar belakang dan pengalaman wirausaha inipun mengajak seluruh ormas dan lembaga serta masyarakat Betawi untuk menjadikan Majelis Kaum Betawi ini sebagai Rumah Besar guna menyelesaikan berbagai macam persoalan terkait kebetawian demi kemajuan Betawi.
“Maka marilah kongres ini kita jadikan momentum untuk melakukan Re-aktualisasi bagi program-program yang belum atau masih tertunda dimasa sebelumnya” ajak Jalih Pitoeng.
“Intinya semua potensi yang ada ditanah Betawi akan dilakukan Re-Inventarisir guna peningkatan dan pengembangan seni budaya, kuliner, souvenir yang berciri khas Betawi akan digodog di Rumah Besar ini (Majelis Kaum Betawi) berdasarkan cluster-clusternya” pungkas Jalih Pitoeng.
Diketahui bahwa Pejabat Gubernur Heru Budi Hartono saat ini sangat mendukung program industri lokal kebetawian dan penghijauan. (MJ).