JAKARTA | Jacindonews –Menindaklanjuti beredarnya video yang menarasikan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono memimpin ribuan anggota TNI mendeklarasikan capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 di akun YouTube MENARA ISTANA, Mabes TNI mengultimatum sang pembuat video.

Dalam pernyataannya hari ini, Mabes TNI meminta pelaku pembuat dan penyebaran video hoaks ini pelaku segera meminta maaf secara terbuka.

“TNI meminta kepada pihak MI (MENARA ISTANA) selaku pemilik produk video segera menjelaskan kepada publik dan menyampaikan permohonan maaf kepada TNI dan publik,” kata Kapuspen TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono di Jakarta, Kamis (18/05/2023).

Buya Husein WaKorlap Aksi Saat Memimpin Aksi 175, Mabes Polri Rabu, 17 Mei 2023.

Selain itu, TNI juga mengultimatum agar video tersebut segera dihapus lantaran jelas bermuatan hoaks.

“TNI juga meminta akun MENARA ISTANA menghapus video tersebut,” tegas Laksamana Muda Julius.

Mabes TNI, lanjutnya, juga memastikan posisi pelaku sudah terdeteksi keberadaannya.

Peserta Aksi Sedang Bentangkan Poster Tuntutan Aksi 175.

“Sudah dideteksi posisi alamatnya,” ungkap Laksamana Muda Julius menegaskan.

Pihaknya juga akan menempuh jalur hukum kepada pelaku karena dinilai perbuatannya sudah melewati batas lantaran proses pembuatan videonya dilakukan dengan sangat disengaja.

Peserta Aksi Dari Berbagai Daerah.

“Jelas-jelas melanggar UU ITE, karena sengaja dengan niat kuat dari yang bersangkutan,” tandasnya.

Sebelumnya, pihak Mabes TNI juga sudah menyatakan jika video itu hoaks.

“TNI menyatakan dengan pasti bahwa video tersebut adalah tidak benar atau hoax,” tulis TNI melalui keterangan resminya, Kamis (18/05/2023).

Peristiwa yang sesungguhnya terjadi dalam video sebenarnya adalah kegiatan olahraga Anies Baswedan di Markas Kopassus pada 9 November 2019 dimana saat itu Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai NasDem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video YouTube itu,” ucap pernyataan Mabes TNI.

Seperti diketahui, beredar video yang menarasikan jika Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono memiimpin ribuan anggota TNI mendeklarasikan capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan sebagai Presiden 2024. Kabar ini disebarkan akun YouTube MENARA ISTANA yang telah memiliki 20,1 ribu pengikut melalui sebuah video yang diunggah pada 16 Mei 2023.

“Dipimpin langsung Panglima Yudo Margono!! Ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024” begitu judul dalam unggahan tersebut.

Unggahan tersebut juga menyertakan gambar thumbnail berupa foto yang diduga telah direkayasa dengan narasi sebagai berikut:

“GEMPARKAN DUNIA MILITER, DI PIMPIN LANGSUNG PANGLIMA YUDO RIBUAN TNI AL RESMI DEKLARASIKAN ANIES PRESIDEN 2024”

Sementara, terkait narasi yang seakan-akan dibacakan seorang prajurit TNI AD berpangkat Kolonel memakai masker sehingga tidak terlihat gerak mulutnya. Padahal prajurit tersebut tidak mengucapkan kalimat seperti dalam video yang beredar.

Sementara sebelumnya, Aktivis kelahiran Betawi yang dikenal berani dan sangat kritis, Jalih Pitoeng juga menyesalkan beredarnya vedeo di channel youtube tersebut.

Menurut Jalih Pitoeng, vedeo tersebut diedarkan dengan sengaja. Bahkan melalui proses editing. Apakah itu kepentingan pribadi mengejar subsciber atau penonton, atau memang sengaja mengadu domba.

Maka selain menuntut 2 kasus yaitu KM 50 dan Tragedi Berdarah 21-22 Mei di BAWASLU yang menurut Jalih Pitoeng adalah sebuah hutang negara yang harus segera dituntaskan, Aktivis yang dikenal sangat kritis inipun menyinggung tentang pemilu.

“Saudara-saudara, sebentar lagi kita akan menghadapi pemilu. Jangan sampai karena beda pilihan jadi perpecahan sesama anak bangsa” kata Jalih Pitoeng melanjutkan orasinya.

“Untuk itu, kita minta kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk menjunjung tinggi netralitas baik secara personal maupun secara institusional” pinta Jalih Pitoeng dalam orasinya di Mabes Polri, Rabu (17/05/2023).

“Karena akhir-akhir ini saya melihat, mendengar dan mencermati bahwa ada yang beredar dimedia sosial khususnya channel youtube yang sangat berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa” sesal Jalih Pitoeng.

“Untuk itu saya minta kepada Kapolri, khususnya Cyber Crime untuk mengambil tindakan hukum. Atas nama uang rakyat negara telah membiayai ratusan milyar bahkan triliun. Sehingga jika itu dianggap telah melanggar pidana yang telah menyebarkan berita bohong maka pihak kepolisian harus menangkap agar ajang pemilu ini tidak berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa. Untuk itu kita jangan mau diadu domba” pinta Jalih Pitoeng menegaskan.

“Saudara-saudara ku masih ingat, bagaimana habibana Habib Rizieq Syihab yang mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah SWT bahwa dirinya sehat, ditangkap dan ditahan karena dituduh melakukan penyebaran berita bohong” kenang Jalih Pitoeng menyesalkan.

“Untuk itu kita minta keadilan” imbuhnya seraya mengepalkan tangan dan berteriak Takbir.

“Kemudian kepada saudara-saudaraku para pendukung, relawan capres atau caleg tertentu, pilihlah sesuai hati nurani, jangan saling mengejek serta jangan mau diadu domba” pesan Jalih Pitoeng kepada peserta aksi.

Diakhir orasinya, Jalih Pitoeng yang mengajak orang tua dari almarhum Harun Al Rasyid ke atas mobil komando meminta agar agar tidak jadi bangsa pelupa dan meminta Kapolri mengungkap kasus tersebut.

“Atas nama orang tua korban, saya minta agar kita tidak menjadi bangsa pelups. Untuk kepada Kapolri kita minta untuk mengusut tuntas kasus Tragedi Berdarah di Bawaslu yang saya sebut sebagai hutang negara” pungkas Jalih Pitoeng menutup orasinya. (MJ).

By Admin

error: Content is protected !!