JAKARTA | Jacindonews – Hari Jumat, (24/12/2021), pukul 10.00 wib, bertempat di gedung PGI,jalan Salemba, Jakarta, pengurus Persatuan Wartawan Nasrani Indonesia (PERWARNA) Indonesia yang dipimpin oleh Ketua Umum Yusuf Mujiono mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom. Dalam pertemuan tersebut, Pdt. Gomar Gultom menyampaikan pesan Natal mewakili PGI.
“Natal itu sebuah peristiwa Allah “mengosongkan” diriNya menjadi manusia supaya kita yang manusia ini mampu menghampiri hadiratNya. Allah “menanggalkan kemuliaanNya, menanggalkan segalanya yang sangat luar biasa. Oleh karena itu kita yang manusia ini dalam merayakan natal harus mau menanggalkan ego, dan kecintaan kita atas diri sendiri. Dan menanggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang belum sejalan dengan semangat natal. Semisal hura-hura, pesta-pesta, kumpul-kunpul dalam situasi pandemi. Untuk menyambut Yesus Kristus yang sudah mengosongkan diri. Ini catatan saya yang pertama.”
“Catatan yang kedua adalah cinta kasih Allah yang mendasari tindakan itu semua yang menggerakan kita membangun persaudaraan. Pandemi ini adalah sebuah “badai” yang menghantam kita semua. Banyak orang kehilangan saudara, kehilangan makanan, kehilangan pekerjaan, banyak orang tertekan dan frustasi, banyak orang dikarantina karena penyakitnya. Kita semua menghadapi gelombang itu. Tetapi apakah itu semua membuat kita dalam satu “kapal”?. Natal ini mendorong kita membangun persaudaran. Kita yang diatas “kapal” mari ukurkan tangan kita untuk saudara-saudara kita yang ditengah gelombang. Supaya kita sama-sama melalui gelombang ini hingga tiba di dermaga. Jangan sampai kita mengabaikan saudara-saudara kita yang mengalami gelombang sendirian sementara kita menikmati hidup kita sendiri.”
“Pandemi dalam kacamata saya sudah lebih baik sekarang. Harus diakui kinerja pemerintah dan kesadaran dan disiplin masyarakat yang lebih baik mewujudkan kondisi hari ini. Terkait varian Covid19 Omicron. Saya berharap kita tidak perlu tekut menghadapi hal ini. Menurut saya ada dua hal yang perlu kita lakukan. Pertama Memakai Masker dan rajin mencuci tangan. Usai kita bersalaman dengan orang kita jangan menyentuh hidung, telinga, mata dan mulut sebelum mencuci tangan.”
“Untuk perayaan natal tetap terapkan prokes yang diatur pemerintah. Atur jadwal ibadah sedemikian rupa untuk membatasi jumlah jemaat yang beribadah. Ataupun bisa dilakukan ibadah natal secara hybrid (onsite dan online). Sehingga Ibadah bisa diikuti baik langsung di gereja dan dirumah bagi yang berhalangan pergi ke gereja. Marilah Natal tahun ini kita nikmati sukacita bersama keluarga. Dan pesan untuk rekan-rekan pers khususnya Pewarna Indonesia untuk beritakan sukacita natal 2021 sehingga pembaca merasakan sukacita pula. Lalu biasakanlah untuk tidak lekas mengumbar berita suatu kekurangan orang sebelum berita tersebut disampaikan ke orang tersebut. Tapi juga tidak perlu menyembunyikan bila kekurangan tersebut perlu diketahui banyak orang untuk menjadi sebuah pembelajaran. Media menjadi sarana membuka hal-hal yang disembunyikan.”
“Bagi saudara-saudara kita Papua yang dalam pengungsian oleh karena konflik yang terjadi. Untuk tetap kuat dan sabar dan meminta pertolongan Tuhan. Memang ada yang menyangkal adanya pengungsi di Papua tapi saya baru saja dari Papua belum lama ini. Diketahui ada 4 kabupaten yang mayoritas penduduknya hidup dipengsungsian. Bahkan ada 1 hingga 2 kabupaten yang kosong sama sekali. Saya mengajak gereja-gereja untuk mengumpulkan persembahan Natal bagi saudara kita di Papua. Ini momentum baik untuk berbagi kasih. Saya mohon maap bagi saudara-saudara pengungsi di Papua sebab gereja belum mampu berbuat banyak, PGI bersama gereja-gereja terus berupaya perdamaian abadi tercipta di Papua. Mohon saudara-saudara pengungsi di Papua bersabar dan tetap mengandalkan Tuhan.” (Pewarna Indonesia).