—– keterangan : Tangan-tangan Gelap merusak Jakarta———
JAKARTA | JacindoNews – Istilah penumpang gelap yang secara kiasan adalah orang yang hanya menikmati manfaat dari suatu sumber daya keuntungan tanpa ikut berkontribusi bahkan menghancurkan penghalangnya, telah lama diketahui dalam dunia politik khususnya.
Dan kini rupanya Indonesia tidak hanya sedang menghadapi penumpang gelap tetapi juga Pemimpin Gelap yang jauh lebih berbahaya karena beredar diantara kekuasaan pemerintahan tetapi sulit disentuh seakan selangkah lebih dahulu dari upaya negara mengatasi apalagi memberangus kejahatan yang dilakukan pemimpin gelap ini.
Tentu saja pemimpin gelap yang dapat diidentifikasi sebagai “the godfather” dengan jaringan gerakan politik didalamnya bukanlah kelompok yang baru hadir, tetapi sang godfather telah bekerja setidaknya sejak sepuluh tahun lalu tanpa dapat terdeteksi dini.
Apakah kelompok yang disebut Geng Solo oleh banyak kalangan di dunia politik Indonesia termasuk juga istilah netizen “termul” alias ternak mulyono yang menjadi nama masa kecil mantan presiden Jokowi dan juga kelompok-kelompok ormas berbasis nama Jokowi memang satu kesatuan didalam Geng Solo ini atau mereka menjadi kelompok kaki tangan tersendiri dengan penempatan di Jakarta ditingkat atas elite kekuasaan hingga kebawah korlap ormas pro Jokowi itu.
Kerusakan politik dan ekonomi serta hukum secara sistemik dimasa kepemimpinan Jokowi bukanlah rahasia umum, dirasakan rakyat, di-amin-i para ahli berhati lurus, karena dampaknya juga terasa membuat langkah-langkah reformasi kecil (little reformation) yang dibuat Presiden Prabowo Subianto terkendala dan harus mengambil “mundur selangkah untuk dapat maju tiga langkah”.
Kekuatan Geng Solo ini ditengarai masuk tidak hanya dipusat kekuasaan dan keamanan nasional melalui mantan perwira maupun perwira aktif lewat jasa hutang budi tertentu yang mungkin tidak disadari pada awal mulanya. Jokowi memang diketahui memiliki penasehat spiritual dalam jumlah lumayan banyak namun tentu sekali lagi hanya pihak tertentu yang bisa akses hal semacam ini.
Sehingga bila kebenaran akan eksistensi Geng Solo terkoneksi dengan Geng Jakarta yang turut serta dalam gelombang demo brutal menjurus anarkis pada beberapa titik di Jakarta kemarin, sangat patut diduga bila dirunut timbulnya rasa marah luar biasa dengan Surat Pemberhentian Tidak Hormat oleh Partainya yang ditanda tangani oleh sang Sekjen dimana dalam waktu tidak terlalu lama dijatuhi hukuman penjara namun diberikan Amnesti oleh Presiden Prabowo sesuai kewenangannya.
Belum lagi Abolisi Tom Lembong yang membuat setidaknya anak geng turut pedih merasakan. Didepan publik atau media tentu lain kata kalimat lain pula isi hati, sehingga semakin jelas ketika Reza Chalid menjadi tersangka kemudian Noel sang relawan kebanggaannya tetiba masuk sel KPK seakan ingin berteriak “kok Prabowo gak paham dirinya”.
Dan sebagaimana patut diduga bila seorang mantan presiden secara dramatis bicara “ada orang besar” dibalik isyu ijazahnya, maka kecenderungan gejala psikopat nerves seperti itu dapat melakukan perlawanan dengan segala cara yang dimungkinkan apalagi dibelakangnya ada kekuatan kepentingan lain terhadap konflik di negeri ini.
Dibalik meja sang psikopat “Godfather” bisa saja mengatakan “coba saya satu periode lagi, tak akan begini…”, tetapi meskipun seandainya Godfather itu adalah benar yang disebut Raja Jawa oleh kroni-kroninya, maka ia tidak berdiri sendiri, ada bayangan “the shadow” yang boleh jadi sebagai sutradara disisinya.
Selain itu sang Raja mungkin pernah mengikuti kisah serial Designated Survivor ketika mengatakan “wakil presiden dan presiden satu paket” menjawab pertanyaan awak media terkait permintaan pemakzulan Wapres Gibran yang notabene putra kandungnya. Sosok yang oleh banyak kalangan disebut “anak haram” Konstitusi.
Maka tidaklah heran bila serangkaian perkembangan politik telah sangat dirasa mengganggu kehidupan singgasananya meski tanpa mahkota tetapi perasaan telah dihina sehina-hinanya telah membuat Geng Solo dan Geng Jakarta menjalankan skenario politik paling culas dan jahat ditangannya yang berdarah dingin itu. (**)
**Adian Radiatus