JAKARTA | JacindoNews – Belum lama ini, adik kandung Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan informasi yang semestinya mencengangkan kita semua sekaligus sangat memprihatinkan, bukan tentang nilainya yang demikian besar, tetapi juga cara pandang yang berani untuk “menyogok” seorang Presiden bahkan juga kepada adiknya.

Kalau tingkat sindikat kejahatan sudah demikian super levelnya hingga mampu menyediakan dana umpan jebakan sedemikian besarnya demi melanggengkan kejahatannya terhadap kekayaan negeri kita ini, maka tak dapat dibayangkan bagaimana sindikat ini telah mampu menguasai oknum-oknum pejabat dibawah level Presiden. Tentu saja ini bukan suatu hal yang mustahil.

Jadi kita semakin yakin mengapa cukup banyak kelompok elite yang tersebar dalam birokrasi kekuasaan maupun pebisnis terkait kekayaan alam, tambang dan migas secara halus menyerang bahkan dalam konteks tertentu memiliki niatan menjatuhkan kekuasaan Presiden Prabowo yang tidak mustahil sebagai dalang-dalang dibalik upaya makar di penghujung Agustus lalu. Suatu indikasi kuat akan keterkaitannya.

Memang harus diakui betapa beratnya beban rintangan dan hadangan yang dihadapi Presiden Prabowo Subianto dalam jangankan membangun, membenahi saja sudah menguras energi dan pikiran melihat dahsyatnya persoalan bangsa dan negara ini pasca pesta pora penjahat kerah putih ini selama sepuluh tahun kekuasaan mantan presiden Jokowi yang ternyata jauh lebih buruk dari yang tampak dipermukaan selama ini.

Secercah harapan rakyat telah menjadi sebongkah keyakinan dan kepercayaan kuat bahwa Presiden Prabowo Subianto sungguh tegak lurus bersama upaya melindungi dan mensejahterakan rakyatnya sehingga tentunya jangan pernah ragu bahwa Presiden tahu persis mana pembantunya yang tulus dan lurus dan yang mana bulus dan culas.

Persoalan bangsa yang seharusnya mudah mengingat sedemikian besarnya kekayaan alam yang terkandung berubah menjadi pelik dan rumit akibat keserakahan dan kerakusan dari elemen-elemen kekuasaan selama ini yang bahkan memakai instrumen oknum-oknum alat negara dibelakangnya.

Banyaknya pejabat tinggi negara terkhusus yang berada dalam lingkaran sepuluh tahun kekuasaan mantan presiden Jokowi dengan tingkat kekayaan yang melonjak secara “ajaib” bila ditelusuri adalah benang merah nyata bagaimana dengan kekayaan para pelaku penjarahan kekayaan alam itu sendiri sungguh sebuah ironi yang menyayat hati rasa keadilan rakyat dan semua pihak yang peduli pada tegaknya kesejahteraan rakyat dan kehormatan bangsa kedepannya.

Presiden Prabowo dibantu oleh tim dan lembaga kepresidenannya telah dengan sistematis melakukan langkah-langkah penyelesaian dan penanganan yang dibutuhkan bangsa ini, setiap kebijakannya adalah cahaya harapan yang membesarkan hati rakyat, sementara semakin mengecilkan hati para penjahat negara yang bersembunyi menanti pertanggung jawaban atas perbuatannya.

Apa yang terungkap oleh Kejaksaan, KPK termasuk juga segala yang diungkapkan oleh Menteri Keuangan adalah bagian dari episode “langkah Prabowo” yang sangat amat mencerahkan harapan bagi tegaknya kedaulatan rakyat yang tengah diembannya. DPR pun semakin solid mendukung setiap langkah Presiden dalam berbagai kebijakan pro rakyat.

Bayangkan Presiden dan adik Presiden hendak diumpan dengan jumlah dollar sedemikian besarnya yang dalam nilai rupiah bisa mencapai dua puluh lima triliun menunjukan betapa buruknya mental para pejabat negara ini dimata mereka. Namun baik Presiden maupun adiknya dengan tegas menyatakan “No”. Tidak. Semoga Presiden, adik Presiden dan keluarga besarnya diberikan hidayah yang sebesar-besarnya. (**).

**Adian Radiatus

By Admin

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!