JAKARTA, jacindonews – Indonesia sebagai Negara Demokrasi dimana artinya adalah Kedaulatan penuh ada ditangan rakyat, ini harus dipahami oleh seluruh anak bangsa secara utuh dan paripurna.

Agenda Reformasi ’98 yang berisikan tuntutan rakyat terhadap pemimpinnya adalah sebuah manifestasi kegalauan, kegundahan yang timbul ditataran masyarakat terlepas adanya kepentingan politik terselubung yang menungganginya saat itu, dan peristiwa tersebut menjadi terlihat seperti sebuah Kudeta Politik yang ingin menggulingkan Pemerintahan Orde Baru dibawah Kepemimpinan Soeharto dengan beberapa tuntutan seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang terjadi ditataran elit pemerintahan namun sebagai pemimpin yang memahami konstitusi dan ingin menjaga kondusifitas dalam negeri, demi kepentingan rakyatnya Soeharto kala itu bersedia dengan legowo mundur dari tampuk kekuasaan.

Lantas bagaimana kondisi bangsa dan negara saat ini, bagaimana sikap pemimpin saat ini, bagaimana amanah reformasi saat ini.?

Beberapa tuntutan dasar saat reformasi’98 justru secara terang-terangan dipertontonkan oleh penguasa saat ini, bahkan seakan dilindungi oleh perangkat kekuasan yang ada, rakyat Indonesia seakan digiring kepada sebuah Kebodohan dan Pembodohan yang nyata setidaknya kalau tidak ingin dikatakan ini sebuah bentuk Penjajahan Bangsa oleh Penguasanya sendiri.

Oleh sebab kondisi tersebut, sebuah kelompok ALIANSI SELAMATKAN INDONESIA (ASELI) yang dipimpin oleh seorang aktivis Betawi Jalih Pitoeng, ingin mengajak serta masyarakat melalui AKSI 21-2-22 Senin depan dalam upaya mengetuk hati dan pikiran para pemimpin, pejabat, legislatif yang menjadi wakil rakyat untuk dapat lebih memiliki keberpihakan kepada rakyat dan negaranya, karena mereka adalah bagian dari manifestasi utusan atau petugas rakyat yang digaji pun oleh dan dari uang rakyat maka sudah sepantasnya mengutamakan kepentingan rakyat dan mampu bersikap dan beretika selayaknya petugas, karyawan rakyat bukan oligarki dan kepentingan politik kekuasaan.

AKSI 212 akan mengagendakan beberapa tuntutan dengan tuntutan pokoknya

TOLAK IKN
BERANTAS KKN

Aksi 212 ini menjadi kelanjutan tuntutan reformasi yang telah 20 tahun lebih namun seakan terlupakan walaupun telah banyak korban jiwa, raga bahkan dampak nya baik secara politik maupun ideologi dan kedaulatan (nasionalis).

Beberapa aktivis, maupun aliansi masyarakat lainnya akan turut bergabung dalam agenda Akbar ini dengan membawa tuntutan nya masing-masing, pungkas Andy Boxer yang ditunjuk sebagai salah satu Koordinator Lapangan didalam wawancaranya dengan awak media, Sabtu (19/02/2022).

Andy berharap aksi ini dapat menggugah hati nurani para anak bangsa yang masih mencintai bangsa dan negaranya dan masih tertanam jiwa Pancasila serta Kekuatan Aqidah dalam hati sanubarinya bukan hanya sekedar mampu berteriak Pancasila dan NKRI semata yang hanya dimulut saja. (LI)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *