PERS REALESE :
JAKARTA | Jacindonews – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat GERAKAN PENGAWAL SUPREMASI HUKUM (DPP. GPSH) berikan penghargaan dan rasa hormat pada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Hal itu menyusul pernyataan DPP. GPSH sebelumnya yang telah viral pada 17 Juli 2021 lalu berjudul “PAK ANDHIKA dan PAK TERAWAN KAMI TUNGGU VAKSIN NUSANTARAMU”.
Saat dimintai pendapatnya mengenai Jendral Moeldono disuntik Vaksin Nusantara, berkali kali Ketua Umum GPSH H.M.Ismail, SH, MH menyebut keputusan Kepala Staf Presiden keren, tepat dan tunjukan sifat Kenegarawanan.
“Saya hargai betul sikap Jendral Moeldoko. Nampak darah Prajurit TNI nya masih kuat mengalir pada dirinya. Dia tidak ragu ragu dan berani menjadi orang pertama yang disuntik Vaksin Nusantara. Padahal BPOM sendiri masih plintat plintut keluarkan ijin edar Vaksin Nusantara karya mulia anak Indonesia Dr. Terawan Agus Putranto,” tegas H.M.Ismail, SH, MH, Ketua Umum GPSH Sabtu (31/7/2021) di Jakarta.
Seperti diketahui bahwa pada Jumat 30 Juli 2021 di RS. Gatot Subroto, Jakarta, Jendral Moeldoko disuntik Vaksin Nusantara yang dilakukan langsung oleh Dr Terawan Agus Putranto. Kejadian itu benar benar membanggakan. Karya putra Indonesia dipakai pertama kali oleh anak Indonesia sendiri.
Menurut H.M.Ismail peristiwa ini benar benar keputusan seorang perwira yang tidak akan nengorbankan prajurirnya. Moeldoko tidak rela rakyat akan jadi korban lagi. Oleh karena itu Jendral Moedoko telsh memberikan keyakinan pada masyarakat luas tanpa banysk basa basi lagi. Ini sangat membanggakan dan akan mendorong anak anak Indonesia untuk berani berinovasi di bidang bidang lainnya.
Ismail berkeyakinan masyarakat Indonesia tanpa dipaksa, tanpa harus ditakut takuti, tanpa diberikan sangsi yang menyiratkan palanggaran HAM maka publik akan sukarela dan sadar untuk lebih banyak lagi bersedia di Vaksin Nusantara.
Disisi lain menurut Ketua Umum GPSH H.M.Ismail adalah sebuah pertanyaan besar kenapa masyarakat Indonesia dan masyarakat Dunia selana ini ragu dan takut disuntik Vaksin Sinovac dari China, karena facta menyebutkan bahwa Pemerintah China sendiri sudah lama membuang dan tidak lagi memakai Sinovac dengan segala akibat buruk yang akan diterima oleh pemakainya. Hentikan !. Sampah jangan lagi diberikan kepada saudara saudaraku rakyat Indonesia.
*.M.Ismail, SH, MH, Ketua Umum GPSH