JAKARTA | JacindoNews – Di era pandemi seperti saat ini, datang ke bioskop untuk menonton film layar lebar menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Banyak kekhawatiran yang menyelimuti masyarakat untuk kembali ke bioskop. Seiring dengan semakin membaiknya kondisi saat ini, inilah saatnya kita meramaikan kembali bioskop Indonesia sebagai bentuk dukungan usaha pemulihan industri ekonomi kreatif subsektor Perfilman.
Lewat acara Media Conference dan Syukuran Produksi Film “Sepeda Presiden” karya Garin Nugroho, Radepa Studio mengajak kembali masyarakat untuk kembali ke bioskop dengan tentunya mengikuti protokol kesehatan, menyiapkan aplikasi PeduliLindungi, bermasker dan tetap menjaga jarak.
Kecintaan terhadap dunia anak, musik dan budaya Indonesia, membawa produser Avesina Soebli kembali membuat sebuah film dengan tema anak dan budaya Indonesia, khususnya budaya Papua.
“Cerita anak-anak Papua selalu kaya, unik dan menarik untuk diangkat. Menarik karena cerita mereka kaya oleh khazanah kehidupan sebagaimana alam menumbuhkannya,” ungkap Avesina Soebli, produser film “Sepeda Presiden” dari rumah produksi Radepa Studio.
Hal serupa juga dirasakan oleh Garin Nugroho yang didaulat menjadi sutradara film “Sepeda Presiden” ini. Berkali-kali mengunjungi Papua sama sekali tak mengurangi kekagumannya akan keindahan tanah Papua beserta bakat-bakat yang dimiliki para sahabat Papua ini. Justru semua ini memberi inspirasi besar bagi seorang Garin Nugroho untuk menggarap film ini bersama-sama Hestu Saputra yang menjadi Co-director di film “Sepeda Presiden” ini.
“Papua adalah sebuah sumber spirit, sumber talenta akting, tari dan nyanyi, serta kegembiraan,” ujar Garin Nugroho yang baru saja mempertunjukkan karya teaternya berjudul “Planet, A Lament” — sebuah nyanyian tentang alam dari Melanesia dan berkeliling Australia, Belanda hingga Jerman.
Film “Sepeda Presiden” adalah representasi dari kisah mimpi dan harapan anak-anak Indonesia. Mengangkat cerita tentang impian kebanyakan anak-anak Indonesia untuk bisa memiliki kebahagiaan yang sama dimiliki oleh saudara-saudara yang lainnya yang memiliki kelimpahan informasi dan segala kemudahan yang dinikmati oleh anak-anak metropolitan. “Sepeda Presiden” juga merupakan film tentang literasi. Literasi digital maupun literasi informasi.
“Cerita anak Papua yang berbicara tentang Papua tidak banyak. Cerita impian-impian anak Papua juga terbatas tersampaikan. Disinilah “Sepeda Presiden” mengangkat kisah anakanak Papua dengan segala aspek kehidupan mereka,” ucap Avesina yang sudah memproduseri sederet film anak-anak, seperti Laskar Pelangi (2008), Garuda di Dadaku (2009), Ambilkan Bulan (2012), Sepatu Dahlan (2014) dan beberapa film lainnya Perahu Kertas (2012), Madre (2013), Toba Dreams (2015), Hujan Bulan Juni (2017), Serigala Langit (2021).
“Mengapa Sepeda Presiden? Karena visual Presiden dan sepedanya itu boleh dibilang sangat catchy. Itu menjadi peristiwa budaya yang menarik dan secara sosial melahirkan partispasi dan viral. Demikianl juga dengan peristiwa pertemuan preaden dengan berbagai anak Indonesa berkat hadiah sepedanya melahirkan beragam kekocakan yang menjadi perbancangan dan viral. Menjadi viral layaknya kisah rakyat hari ini. Inilah awal inspirasi film ma,” lanjut Avesina.
Kemudahan alam pulau Papua akan menjadi pemandangan yang menyejukkan mata sepanjang menonton film “Sepeda Presiden”. Proses syuting rencananya akan dilakukan selama bulan oktober 2021 dan mengambil lokasi di Sorong dan Raja Ampat.
Sederet aktor ternama Indonesa ikut membantanga filim “Sepeda Presiden”, seperti Ariel Tatum, Sita Nursanti, Ian Wiliam, Joanita Idol dan anak-anak asii Papua: Arnol Aner Asmuruf sebagai Saulus, Elias Fortunatus Padwa sebaga Edo dan Franken Philipus Anthonio Ramandei sebagai Uben, yang cerdas dan berbakat. Film “Sepeda Presiden” menggandeng Swastika Nohara yang dipercayakan sebagai penulis skenario dan Kakak Bona selaku penulis lagu dan original soundtrak film ini.
“Sepeda Presiden adalah filim anak dan keluarga yang penuh dengan kelucuan, kegembiraan dan lagu – lagu indah serta peristiwa kemanusiaan yang hangat. Inilah kekuatan Papua seperti Mob mereka yang selalu ditampilkan secara kocak dan gembira. Bakat menyanyi dan menyanyi mereka membawa kegembiraan hidup dalam alam yang indah,” begitu gambaran Garin Nugroho tentang film “Sepeda Presiden” dengan anak-anak Papua yang akan ditampilkan dalam film ini.
Rencananya akan segera beredar di bioskop di seluruh Indonesia. (JN).