JAKARTA | Jacindonews – Terminal Bus Tanjung Priok, Jl. Enggano No. 1 pada Kamis (14/4/2022) masih tampak normal, bahkan cenderung sepi. Beberapa bus terparkir menunggu kedatangan penumpang. Para petugas loket tiket pun tak begitu ramai layani pemesanan. Karyawan kebersihan masih seperti biasa melaksanakan kewajibannya.

Pemandangan serupa terlihat di terminal lain seperti terminal bus Grogol, Kalideres, Kampung Melayu, dan Kampung Rambutan sebagaimana dipantau jurnalis.

Namun kondisi “sepi” ini akan berlangsung lama. Beberapa Minggu ke depan, lonjakan penumpang akan naik, diperkirakan sekitar di atas 27 April 2022.

Segala persiapan sudah dan sedang dilakukan. Menurut Kepala Terminal Bus Tanjung Priok, Jofar, sejak 10 hari lalu sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan para sopir bus. Mereka dilayani tenaga kesehatan dari 3 puskesmas terdekat.

Dokter dan perawat memeriksa urine, gula darah, dan hipertensi para sopir. Hasil itu menentukan laik tidaknya seorang sopir memberangkatkan penumpang. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah telah menerima vaksin lengkap.

Pengecekan fisik bus reguler juga dilakukan, seperti rem, gas, ban, kopling. Pengecekan ini terbilang ketat. Jofar mengatakan, itu demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan dalam perjalanan.

Menurut Jofar ada 6 posko yang didirikan dalam mempersiapkan mudik Lebaran. Posko-posko itu melayani kebutuhan, seperti menguji kendaraan secara teknis laik atau tidak, pemeriksaan administrasi surat-surat kendaraan. Ada juga posko yang menangani pelayanan terpadu termasuk vaksinasi booster.

Bus-bus reguler itu akan memberangkatkan penumpang dengan tujuan jarak menengah, jauh, dan dekat.

Jofar mengatakan pihaknya juga menyeleksi para sopir bus. Selain dinyatakan sehat, sopir tak boleh berusia di atas 60 tahun. “Terutama untuk perjalanan jauh, mata sopir harus kuat untuk melihat jarak pandang di malam hari. Faktor umur sangat mempengaruhi,” ujar Jofar memberi alasan.

Setiap 5 jam sopir harus beristirahat di restroom yang tersedia. Di situ mereka mendapatkan pelayanan pengecekan diri lagi, dan istirahat.

Biasanya setiap bus menyiapkan dua sopir dan satu kernet terutama untuk perjalanan jauh seperti Jakarta-Jawa Tengah-Jawa Timur. Untuk Jakarta-Bogor cukup satu sopir dan pembantu.

Jofar mengatakan persiapan oleh para stakeholder sudah dilakukan maksimal, dibantu TNI-Polri dan instansi terkait.

Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Jakarta, Jofar memprediksi arus mudik dan arus balik Lebaran 2022 akan melonjak signifikan.

“Agar bisa Lebaran dengan keluarga di kampung halaman, semua persiapan sudah harus dilakukan saat ini, terutama kendaraan dan barang-barang,” tuturnya penuh harap.

Bertahun-tahun bertugas di terminal bus Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jofar ikut mencermati perilaku penumpang bus yang terkadang membuatnya tersenyum.

Jofar menyebutnya romantika di terminal. “Romantika itu adalah ketika ada satu dua orang yang berangkat, tetapi ia diantar oleh 5 sampai 10 orang kerabat. Mereka itu menitipkan barang-barang ke temannya itu untuk dibawa ke keluarga di kampung. Itu yang bikin terminal menjadi ramai. Yang berangkat 1, yang mengantar 10 orang. Itulah romantika di terminal,” tutur Jofar membuat beberapa jurnalis ikut tersenyum. * (LI)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *