JAKARTA | JacindoNews – Indonesia tidak luput dari skenario politik global yang dimainkan oleh pihak-pihak super power baik united nation maupun company, kekuatan tangan gurita nya mampu berubah apapun bahkan merubah sistem sebuah negara baik birokrasi, aturan hingga politik, ibarat seperti skenario bussines protection global yang memainkan persepsi pola pikir yang menghasilkan kebijakan dalam sebuah pemerintahan suatu negara
Sebagaimana konsep Build Back Better World (B3W) adalah sebuah inisiatif yang diambil oleh negara-negara G7. Diluncurkan pada Juni 2021, inisiatif tersebut dirancang untuk menyaingi pengaruh strategis Tiongkok dari BRI Project (Belt and Road Initiative) dengan menyediakan alternatif Belt and Road Initiative untuk pembangunan infrastruktur negara-negara berpemasukan rendah dan menengah.
Jauh sebelum konsep Build Back Better World dirancang yang banyak melibatkan berbagai bidang mulai dari politik, militer hingga ujungnya bidang ekonomi, Ichsanurdin Noorsy seorang tokoh pengamat nasional yang sangat kritis telah memprediksi hal tersebut dengan landasan akademis intelektual sebagaimana dikutip dari beberapa media seperti Suara Surabaya.Net dan lainnya sejak Januari 2020.
Ichsanurdin Noorsy mengatakan hal ini tak lepas dari konsep desain New World Order dari konspirasi global, sebagaimana yang disampaikannya kepada awak media saat ditemui dibilangan Kuningan Jakarta Selatan sore ini (Kamis, 5/5/22)
Hadir pula dalam pertemuan silaturahim tersebut ibu Wati Salam ketua umum organisasi ASPIRASI yang akrab dipanggil bunda Wati Imhar, saat ditanya oleh media tentang agenda pertemuan itu bunda Wati mengatakan ini sebuah pertemuan silaturahim biasa dimana masih dalam suasana Idul Fitri antar sesama teman akrab semata, bahkan sambil berkelakar bunda Wati mengatakan ini pertemuan kuliah umum dimana Ichsanurdin Noorsy sebagai mentornya.
Pertemuan berjalan santai dengan sedikit sentilan pemikiran dan diskusi ringan dalam berbagai bidang dan sudut pandang yang cukup berbobot mulai dari bidang ekonomi, politik hingga agama/tauhid, terkait konsep pembenahan sistem ekonomi, Ichsanurdin Noorsy mengatakan harus menjalankan “Konsep Ekonomi UUD’45” karena terkait sistem sebuah aturan, dan dalam bidang politik serta agama dimana penitik beratan konsep tersebut ada pada pemahaman politik dan agama itu sendiri yang ada dalam hati dan pikiran setiap individu atau warga bangsa, dimana Ichsanurdin memberikan ilustrasi dengan mengibaratkan hati itu sebagai memori dan otak/pikiran itu sebagai prosesornya, ini sebuah pembacaan terbalik dari sebuah pemikiran seorang Ichsanurdin Noorsy seperti yang sering dikatakan oleh anak didik, kolega bahkan lawan debatnya dalam konstruksi intelektual yang mampu menelanjangi konsep pemikiran mereka, namun satu kelebihan Ichsanurdin dimana apabila membuat sebuah pemikiran dilakukan atas dasar data konkret hingga disiapkan konsep praktek implementasi dari pemikirannya tersebut, ini adalah kelebihan seorang analis sejati, sehingga tidak hanya mengkritisi akan tetapi mampu juga mempersiapkan wayout nya, dalam perbincangan Ichsanurdin banyak mengutip, membuka dan menterjemahkan ayat-ayat dari surat Al Qur’an sebagai landasan berpikirnya. (AB).