(Photo Demo 1966)

JAKARTA | Jacindonews – Hari Kebangkitan Nasional yang baru saja berlalu, diperingati dengan berbagai aksi unjuk rasa. Salah satunya adalah Aliansi Selamatkan Indonesia yang memberi tajuk “Aksi Akbar Nasional Rakyat Bangkit Bersatu Selamatkan Indonesia” yang digelar di DPR MPR, Jum’at (20/05/2022)

Berikut penuturan aktivis 3 zaman, politisi senior yang juga sejarawan sekaligus budayawan betawi Ridwan Saidi.

Pada awal tahun 1965 saya dan Fahmi diutus HMI Jakarta ke Cirebon untuk training Se-JaBar. Dari Jakarta ke Cirebon KA tak padat dan tak terlalu lambat tiba di tujuan. Pulangnya ke Jakarta KA penuh sesak dan stop di setiap SKA dan lama stopnya.

Perut lapar, mau jajan duit sisa untuk ongkos becak pulang dari Gambir. Penumpang banyak yang hanya berjongkok saja karena tak dapat duduk. Tiba-tiba bahuku dicolek penumpang lain menawarkan logistik, aku OK, tapi Fahmi menolak.

Begitu berulang-ulang. Lama-lama kutengok Fahmi, dia menekan-nekan perutnya, mungkin ia lapar. Setelah 11 jam KA masuk Gambir dan kamipun tiba di Jakarta. Itulah sekelumit kisah kami saat mahasiswa bersama almarhum Fahmi Idris yang baru saja berpulang, Minggu (22/5/2022)

Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, KAMI, dibentuk pada 24/10/1965. Menteri PTIP Syaref Thayeb ada perannya dalam pembentukan KAMI. Di daerah-daerah juga dibentuk KAMI. KAMI Jaya, Jakarta Raya, membentuk Laskar Ampera Arif Rahman Hakim pimpinan Fahmi Idris.

Menjelang kepergiannya, terakhir saya intens bertemu dengan Fahmi lebih setahun lalu. Bersama teman-teman lain kami berupaya pertahankan asset HMI barupa gedung yang mau dijual oleh oknum. Gedung di Cikini ini hasil perjuangan Fahmi dkk pada tahun 1966.
Selamat jalan kawan…!!!

Saat itu KAMI menuntut Sukarno jatuh dan usung Tritura. Ini konsep yang jelas. Turunkan Harga, Bubarkan PKI, Retool (Rombak) kabinet. Apa yang mau diperjuangkan jelas dan dapat dimengerti.

Aksi massa yang tengah berlangsung sejak tahun lalu kompak dalam hal menuntut presiden turun.

Gantinya?

Ada yang kata Triumvirat. Kalau Presiden berhalangan tetap kabinetnya bubar.
Ada yang seraya tuntut presiden turun, ada juga yang tuntut presiden threshold 0%. Bahkan ada juga yang nyambi-nyambi dukung capres 2024.

Konsep semacam Tritura tidak ada yang disepakati bersama. Pernah dikibar-kibar semboyan Reformasi Jilid II. Berhubung kelihatannya tidak ada yang doyan langsung selulup sendiri.

Munculnya konsep perjuangan rakyat Re-Proklamasi yang digagas dari kelompok Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) merupakan ide dan gagasan yang bagus, berani, cerdas dan bisa dimengerti.

Apa pun gerakan massa yang hampir setahun ini ada fungsinya untuk perubahan politik bagi bangsa ini. *(LI)

By Admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *