JAKARTA, Jacindonews – Beberapa pimpinan ormas Betawi berkumpul untuk membahas sekaligus melakukan pembelaan terhadap salah satu pimpinan ormas yang diduga hak nya terusik pada penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta.
Salah satunya adalah H. Isbandi ketua IKBMK (Ikatan Keluarga Besar Masyarakat Kemayoran) yang pada penyelenggaraan event terbesar di Asia Tenggara ini dirinya tidak mendapatkan haknya sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya.
Sebagaimana telah viral dibeberapa media tentang kekecewaannya, ketua IKBMK inipun mengajak kawan-kawan pimpinan ormas Betawi untuk bersama dirinya memperjuangkan hak-hak anak Betawi.
Baik sesama ormas Betawi maupun terhadap para pedagang kuliner khas Betawi yang kali ini tidak bisa berjualan di Pekan Raya Jakarta.
Sementara pimpinan ormas Betawi lainnya juga mempertanyakan tentang hak mereka selaku pimpinan ormas Betawi sekaligus pemilik kedaulatan didalam Bamus Betawi yang diketahui sebagai pengelola area ‘Kampoeng Betawi’ yang menjadi bagian dari area penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, H. Isbandi mengatakan dirinya sangat kecewa akibat tenda Kerak Telor yang biasanya secara rutin digunakan, tapi pada penyelenggaraan kali ini tidak bisa digunakan karena disewakan kepada orang lain tanpa pemberitahuan kepadanya.
“Saya sangat kecewa atas perlakuan ini. Masak tenda yang biasa saya pake dijual sama orang lain tanpa pemberitahuan ame saya” ungkap H. Isbandi penuh kecewa, Minggu (25/06/2023).
Isbandi menuturkan bahwa dirinya bersama beberapa ormas yang ada di Kemayoram ikut memperjuangkan hak orang Betawi untuk mendapatkan area pameran atau bazar yang saat ini dikenal sebagai ‘Kampoeng Betawi’.
“Dulu ane yang perjuangkan ini bersama aliansi beberapa ormas untuk mendapatkan ini” lanjut Isbandi menegaskan.
Sementara Jalih Pitoeng yang dikuasakan untuk mengurus serta menyelesaikan perselisihan tersebut mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada persoalan yang tak dapat diselesaikan.
“Sebenarnya ini adalah urusan internal organisasi yang bisa diselesaikan secara musyawarah dan saling terbuka” ungkap Jalih Pitoeng, Minggu (25/06/2023).
“Insya Allah sangat siap memperjuangkan aspirasi dan tuntutan kawan-kawan ormas. Yang penting konsisten, konsekwen dan jangan mencla-mencle (Red-pagi lain, sore lain, besoknya lain lagi). Jadi berjuang dengan saya harus memegang teguh sebuah komitmen” tegas Jalih Pitoeng.
Sementara ketua IKBT (Ikatan Keluarga Betawi Tenabang), H. Bardata mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung apa yang sedang diperjuangkan oleh kawan-kawan ormas saat ini.
“Ane sangat mendukung dan setuju dengan apa yang dikatakan oleh bang Jalih Pitoeng” kata Bardata.
Anak tertua dari tokoh yang sangat disegani di Tanah Abang babe Ucu ini juga menekan bahwa pentingnya kejujuran dan keterbukaan serta musyawarah.
“Namenye juga Bamus yaitu Badan Musyawarah. Jadi kite kudu musyawarah dalam segala hal apapun” sambung Bardata.
“Jadi jangan kite kayak orang maen petak umpet” imbuhnya.
Saat menandatangani surat kuasa dan pernyataan sikap, Anak salah satu jawara pasar kambing di Tanah Abang inipun meminta adanya keterbukaan dalam segala hal dalam berorganisasi.
“Ade sebagian nyang tahu, tapi kite sebagiannye lagi kagak dikasih tahu. Nah ini nyang bikin kite pada silih faham dan bisa berakibat kericuhan akibat kagak adenye keterbukaan” pungkas nya.
Jalih Pitoeng yang dipercaya untuk memperjuangkan aspirasi dan tuntutan tersebut menegaskan bahwa dirinya berjuang bukan hanya untuk 7 ormas yang melakukan tuntutan.
“Saya perlu luruskan dan tegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk 7 ormas yang saat ini menuntut haknya” kata Jalih Pitoeng menegaskan.
“Tapi apa yang kita perjuangkan ini adalah untuk semua ormas. Baik yang tergabung didalam Bamus Betawi maupun yang tergabung didalam Bamus Suku Betawi 82. Bahkan tujuan akhir dan utamanya adalah memperjuangkan seluruh aspirasi dan keinginan kaum Betawi. Terutama para pedagang kecil kuliner khas Betawi yang saat ini tidak bisa mengikuti event Pekan Raya Jakarta karena mahalnya biaya sewa” pungkas Jalih Pitoeng. *(LI)